Cara Itikaf Malam Lailatul Qadar yang Benar, Tak Hanya Sholat, Simak Penjelasan Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat

Bagaimana cara itikaf Lailatul Qadar? Ini dia berbagai cara yang bisa Anda gunakan untuk mengisi i'tikaf di malam Lailatul Qadar.

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 27 Maret 2024 | 15:01 WIB
Cara Itikaf Malam Lailatul Qadar yang Benar, Tak Hanya Sholat, Simak Penjelasan Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat
ilustrasi itikaf, cara I'tikaf (Freepik) - Cara Itikaf Malam Lailatul Qadar yang Benar, Tak Hanya Sholat, Simak Penjelasan Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat

Suara.com - Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, umat muslim bisanyanya akan I’tikaf di masjid demi menemui malam lailatul qadar. Nah, bagaimana cara itikaf lailatul qadar yang benar?

Meski secara bahasa I’tikaf berarti menetap, bukan berarti Anda hanya berdiam diri di masjid saat melaluinya. Pasalnya, ada banyak ibadah yang bisa Anda lakukan sepanjang malam di dalam masjid, apa saja itu? Berikut penjelasan cara itikaf lailatul qadar.

Cara I’tikaf Lailatul Qadar menurut Buya Yahya

Secara bahasa, itikaf memang berarti berdiam di masjid dengan niat ibadah. Artinya, Ada duduk sambil membaca niat pun sudah menjadi pahala.

Namun, untuk naik pangkat alias mendapatkan lebih banyak keistimewaan di malam Lailatul Qodar, adalah mengisi malam tersebut dengan berbagai ibadah, seperti sholat, membaca qur’an, dan membaca doa.

Selain itu, jangan lupa untuk melakukan tafakur atau merenungi segala ciptaan Allah di muka bumi, termasuk merenungi apa yang selama ini telah Anda lakukan.

Meski Itikaf merupakan cara untuk mengejar malam lailatul qodar, bukan berarti Ada wajib melakukannya. Sebagai contoh, apabila Anda merupakan seorang wanita dan tidak punya teman untuk datang ke Masjid, cukup lakukan ibadah di rumah.

Pasalnya, keistimewaan malam Lailatul Qodar tidak hanya didapatkan oleh mereka yang menjalani I’tikaf di masjid, tetapi juga bagi mereka yang melakukan ibadah.

Amalan yang bisa dilakukan saat Itikaf

Melalui kanal YouTube pribadinya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan lima amalan pada malam Itikaf.

“Satu amalan siang, dua amalan malam, tiga empat lima adalah amalan yang menyertai siang dan malam, yaitu amalan harta,” ujarnya.

Amalan siang disebut shiyam yang dimulai dari terbit fajar hingga waktu berbuka sebagaimana yang tertuang dalam surat Al Baqarah 183 dan 187 berikut.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣

Artinya: "Wahai orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah : 183)

لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ - ١٨٧

Artinya: "Dihalalkan bagimu di malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak bisa menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa." (QS. Al-Baqarah : 187)

Sementara itu, amalan malam atau Qiyam adalah sholat di malam hari, termasuk sholat Tarawih hingga witir. Selanjutnya, ada amalan harta yang selalu dilipatgandakan.

“Mengeluarkan amalan harta lebih sulit dari amalan biasa, maka pahalanya berubah menjadi 700 kali lipat,” tambah Ustad Adi Hidayat.

Berikutnya, ada amalan keempat berupa membaca Al-Qur’an. Pasalnya, seseorang yang tidak berinteraksi dengan Al Quran di bulan Ramadhan seperti tak mendapati Ramadhan secara sempurna.

Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat menyebutkan bahwa amalan kelima adalah berdoa dengan sungguh-sungguh. Apapun doa bisa anda panjatkan dengan serius dan berserah diri kepada Allah SWT.

Jika amalan-amalan tersebut dikerjakan dengan sungguh-sungguh besar kemungkinan akan dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar. Seperti itulah penjelasan tentang cara itikaf lailatul qadar di masjid maupun di rumah menurut Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

RELIGI

TERKINI