Tips Kelola THR Agar Tetap Bisa Ditabung, Jangan Dihabiskan Hanya Untuk Belanja!

Penghasilan tambahan dari Tunjangan Hari Raya (THR) saat Idulfitri tidak hanya bisa digunakan untuk belanja loh.

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:26 WIB
Tips Kelola THR Agar Tetap Bisa Ditabung, Jangan Dihabiskan Hanya Untuk Belanja!
Ilustrasi THR (Pexels/Ahsanjaya)

Suara.com - Penghasilan tambahan dari Tunjangan Hari Raya (THR) saat Idulfitri memang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran maupun memenuhi keinginan yang lama terpendam. Ketika THR telah diterima, sering kali fokusnya langsung mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan Ramadan dan Lebaran tanpa mempertimbangkan pilihan untuk berinvestasi.

Tanpa disadari, hal itumenghilangkan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih aman secara keuangan. Padahal, momen bertambahnya penghasilan dari THR seharusnya bisa juga dimanfaatkan untuk menambah alokasi tabungan dari sebagian dana THR.

Agar tidak kecolongan, digibank by DBS memberikan beberapa tips cara mengatur THR agar sebagian masih bisa digunakan untuk menambah tabungan.

Ilustrasi THR. (Pixabay/@iqbalnuril)
Ilustrasi THR. (Pixabay/@iqbalnuril)

1. Cerdik bedakan kebutuhan dan kemauan

Saat memiliki uang lebih, terkadang muncul perasaan untuk menyenangkan diri sendiri dengan membeli barang impian. Hal itu memang wajar saja, tetapi juga harus menyadari kemampuan finansial. Bila dana yang dimiliki terbatas dan barang yang diincar sekadar keinginan bukan kebutuhan, sebaiknya tunda dulu. Membedakan antara kebutuhan dan kemauan menjadi langkah awal yang penting dalam mengelola keuangan dengan bijak. Kekayaan yang berkelanjutan tidak hanya didasarkan pada pendapatan yang besar, tetapi juga pada kemampuan untuk mengatur pengeluaran dengan baik.

Saat bulan Ramadan, sebaiknya identifikasi dulu kebutuhan dan prioritaskan untuk memenuhi itu. Seperti zakat, membeli tiket mudik, serta memberi THR kepada keluarga dan sanak saudara. Untuk pengeluaran-pengeluaran lain, misalnya buka puasa bersama, bisa menyikapinya dengan menyepakati budget di awal agar lebih hemat. Selain itu, walau banyak promo dan diskon Lebaran menanti, penting untuk tetap tenang dan berpikir rasional. Sebaiknya, cukup membeli barang yang benar-benar diperlukan dan akan digunakan secara maksimal.

2. Lakukan teknik simpel budgeting dengan metode 50/30/20

Setelah membedakan kebutuhan dan kemauan, menerapkan prinsip simpel budgeting juga menjadi solusi yang tepat untuk mengelola THR. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah metode 50/30/20, yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori utama yakni kebutuhan, keinginan, dan tabungan.

Sekitar 50 persen dari pendapatan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, seperti makanan, transportasi, tagihan rutin, dan kebutuhan lainnya. Lalu, gunakan 30 persen untuk memenuhi keinginan, misalnya baju baru, ornamen Lebaran, dan lain-lain. Terakhir, sisihkan 20 persen untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini memungkinkan untuk tetap memenuhi kebutuhan dasar, memuaskan keinginan tanpa mengorbankan keuangan masa depan, dan membangun kekayaan secara bertahap.

3. Investasikan THR untuk capai tujuan keuangan jangka panjang

Investasi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara instan. Sebagai langkah pertama, penting untuk memahami konsep "pay yourself first" yang mengajarkan pentingnya menyisihkan pendapatan dalam rangka mengutamakan kebutuhan diri sendiri. Sesuai metode simple budgeting di atas, penting untuk mengalokasikan sebagian dari THR untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini penting sebagai langkah yang lebih proaktif dalam mengelola keuangan dan memperoleh keuntungan jangka panjang.

Tapi sebelum berinvestasi, jangan lupa untuk miliki tabungan dana darurat (idealnya sebesar 6-12 kali biaya hidupmu per bulan), memiliki proteksi atau asuransi, dan kenali terlebih dahulu jenis-jenis investasi seperti saham, obligasi, dan reksadana.

Ilustrasi THR (Freepik/sewupari-studio)
Ilustrasi THR (Freepik/sewupari-studio)

4. Kelola uang lewat reksadana

Mengelola THR melalui investasi dalam reksadana merupakan salah satu langkah bijak untuk membangun kekayaan secara bertahap. Biasanya bagi investor pemula, instrumen reksa dana menjadi salah satu pilihan karena dana investasi dikelola oleh profesional yakni manajer investasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika memulai investasi dalam reksadana. Pertama, tentukan tujuan investasi. Kedua, pilih manajer investasi yang tepercaya, teliti rekam jejak dan pengalaman manajer tersebut dalam mengelola portofolio investasi. Terakhir, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam reksadana tertentu, penting untuk memperhatikan beberapa kriteria kinerja, seperti AUM (Assets Under Management), Sharpe Ratio yang menunjukkan besaran return reksadana dibandingkan risikonya, Expense Ratio yang mengukur efektivitas pengelolaan reksadana, dan kinerja masa lalu (return).

Pahami juga berbagai jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan aspirasi keuanganmu. Misalnya, reksadana pasar uang dengan tingkat risiko minimal untuk investasi jangka pendek, reksadana pendapatan tetap dengan risiko dan imbal hasil yang moderat, serta reksadana saham yang memiliki risiko pasar yang tinggi.

5. Jangan lupa lakukan secara disiplin dan konsisten

Setelah membuat anggaran dan mulai berinvestasi, upayakan untuk lakukan secara berkala setiap bulan dengan modal terjangkau mulai dari Rp 100 ribu. Hal selanjutnya yang perlu diingat, jangan biarkan prinsip-prinsip ini hanya berlaku untuk THR saja. Dengan mengelola keuangan dengan baik setiap harinya secara disiplin dan konsisten, dapat membangun kebiasaan yang sehat dalam mengelola uang dan meningkatkan kekayaan dari waktu ke waktu.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

LIFESTYLE

TERKINI