Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Berikut Penjelasan Menurut Tafsir Terkemuka

Ini dia perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 28 Maret 2024 | 14:32 WIB
Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Berikut Penjelasan Menurut Tafsir Terkemuka
Ilustrasi malam Lailatul Qadar, nuzulul quran (freepik)

Suara.com - Bulan Ramadhan memang dipenuhi dengan malam-malam yang istimewa, seperti Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, lantas apa yang menjadi perbedaan di antara keduanya?

Pada dasarnya, kedua malam istimewa ini digunakan untuk menyebut malam diturunkannya Al Quran yang kemudian menjadi pedoman hidup umat Islam. Lantas, apa yang membedakannya? Temukan perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar melalui uraian berikut.

Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar

Nuzulul Quran adalah malam di mana Al Quran untuk pertama kalinya diturunkan. Peringatan malam istimewa ini dilakukan pada hari ke-17 bulan Ramadhan.

Sementara itu, Allah SWT, dalam Surat Al Qadar menegaskan bahwa Al Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadar. Inilah yang membuat malam Lailatul Qadar disebut lebih mulia dari 1.000 bulan.

Waktu terjadinya malam Lailatul Qadar memang tidak disebutkan secara pasti. Namun, malam ini dipercaya ada di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Lalu, apa yang membuat pemahanan Al Quran diturunkan pada dua waktu yang berbeda? Melansir dari laman NU Online, berikut adalah penjelasaya.

Beberapa pakar tafsir menyebutkan bahwa Al Quran diturunkan melalui dua proses, yaitu diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah) di Baitul Izzah. Setelah itu, Malaikat Jibril menurunkan ayat Al Qur’an secara berkala (najman najman), ayat demi ayat ke Nabi Muhammad SAW.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh seorang pakar tafsir terkemuka, Syekh Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi.

وَلَا خِلَافَ أَنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عَلَى مَا بَيَّنَّاهُ جُمْلَةً وَاحِدَةً، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي سَمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ كَانَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ بِهِ نَجْمًا نَجْمًا فِي الْأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي وَالْأَسْبَابِ، وَذَلِكَ فِي عِشْرِينَ سَنَةً

“Tidak ada perbedaan bahwa Al-Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfuz di malam Lailatul Qodar secara keseluruhan sepert penjelasan kami.Maka Al-Qur’an terlebih dahulu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia. Setelah itu, Jibril menurunkannya secara bertahap tentang perintah, larangan, dan sebab-sebab lainnya. Demikian itu terjadi selama 20 tahun.

 وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ أُنْزِلَ الْقُرْآنَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ جُمْلَةً وَاحِدَةً إِلَى الْكَتَبَةِ فِي سَمَاءِ الدنيا، ثم نزل بِهِ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ نُجُومًا- يَعْنِي الْآيَةَ وَالْآيَتَيْنِ- فِي أَوْقَاتٍ مُخْتَلِفَةٍ فِي إِحْدَى وَعِشْرِينَ سَنَةً

Artinya: “Sahabat Ubnu Abbas berkata, Al Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh secara menyeluruh pada para malaikat pencatat wahyu di langit dunia, kemudian Jibril turun membawanya secara berangsur, satu dan dua ayat di waktu berbeda-beda selama 21 tahun.” (Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi, al-Jami’li Ahkam.

Selain itu, Imamul Mufassirin selaku pemimpin pakar tafsir menyampaikan riwayat seperti berikut.

كَمَا حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ قَالَ ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ حَسَّانَ بْنِ أَبِي الْأَشْرَسِ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ أُنْزِلَ الْقُرْآنُ جُمْلَةً مِنَ الذِّكْرِ فِي لَيْلَةِ أَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مِنْ رَمَضَانَ، فَجُعِلَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ

Artinya: “Sebagaimana bercerita padaku Abu Kuraib, belau berkata, bercerita padaku Abu Bakr bin ‘Ayyasy dari al-A’masy dari Hassan bin Abi al-Asyras dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas beliau berkata: Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan di malam 24 dari bulan Ramadhan lalu diletakkan di Baitul Izzah.

Itulah perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar yang masih belum banyak dipahami orang.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

RELIGI

TERKINI