Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Bedah Rumah Warga di NTB untuk Jadi Homestay

Homestay dapat dijadikan sebagai alternatif akomodasi yang terjangkau bagi para wisatawan.

Jum'at, 05 Maret 2021 | 12:56 WIB
Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Bedah Rumah Warga di NTB untuk Jadi Homestay
Homestay di Mandalika, Lombok. (Dok : PUPR)

Suara.com - Untuk mendukung upaya pemulihan perekonomian nasional di sektor pariwisata, pemerintah membantu masyarakat yang tinggal di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta). Rumah-rumah penduduk di kawasan ini dibedah, sehingga lebih layak huni dan dapat dijadikan homestay.

Dua kementerian yang berperan penting pada upaya ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Kami memiliki Program Sarhunta, agar kawasan pariwisata dapat tertata dengan baik. Rumah-rumah penduduk yang berada di dalam kawasan dan koridor masuk kawasan wisata kami bedah, sehingga kualitas hunian masyarakat bisa lebih layak huni,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, beberapa waktu lalu.

Homestay di Mandalika, Lombok. (Dok : PUPR)
Homestay di Mandalika, Lombok. (Dok : PUPR)

Menurutnya, PUPR akan terus mendukung pemerintah daerah untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional dari berbagai sektor, termasuk di sektor pariwisata. Hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Wilayah Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Rini Dyah Mawarty menyatakan, tahun lalu, Direktorat Jenderal Perumahan menganggarkan dana sebesar Rp 62,22 miliar untuk membangun 915 unit rumah melalui Program Sarhunta.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 817 unit telah dibangun di Kabupaten Lombok Tengah, yakni di sepanjang koridor masuk kawasan Mandalika sebanyak 517 unit dan 300 unit untuk rumah singgah atau homestay, serta usaha lainnya mendukung pariwisata. SSisanya sebanyak 98 unit telah di bangun di Kabupaten Lombok Utara.

Rini menerangkan, homestay dapat dijadikan sebagai alternatif akomodasi yang terjangkau bagi para wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata tersebut. Program Sarhunta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tempat penginapan bagi wisatawan yang diperkirakan melonjak, terutama saat gelaran Moto GP 2021 berlangsung di Sirkuit Mandalika.

“Kami berharap, semoga rumah dan homestay yang telah dibangun ini bisa dikelola dan dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat, sehingga bisa menjadi modal dan menjadi daya tarik tersendiri. Dengan mengelola homestay, masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya,” ujar Rini.

Untuk membantu masyarakat dalam pengelolaan homestay , Kementerian PUPR dan Kemenparekraf melaksanakan Bimbingan Teknis Manajamen Sarhunta bagi masyarakat di KSPN Mandalika, yang dilaksanakan di Dusun Gerupuk, Desa Sengkol, Kabupaten Lombok Tengah.

Bimbingan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan bagi warga yang telah mendapatkan bantuan Program Sarhunta.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Wawan Gunawan menyampaikan terimakasih kepada Kementerian PUPR, karena sudah membangunkan rumah singgah atau homestay bagi masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan pariwisata.

“Kemenparekraf siap memberikan dukungan pada Kementerian PUPR untuk membangun banyak homestay di Mandalika dan Gili, serta tempat wisata lainnya. Kemenparekraf melalui politeknik pariwisata juga akan mendampingi masyarakat untuk memanfaatan homestay yang ada,” terangnya.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BISNIS

TERKINI