Eriksson Ingatkan Hodgson agar Latih Tendangan Penalti, Kenapa?
Inggris punya catatan buruk dalam drama adu penalti.
Suara.com - Mantan manajer tim nasional Inggris, Sven-Goran Eriksson, jagokan Inggris juarai Piala Eropa 2016 di Prancis. Eriksson menilai kans Inggris meraih trofi pertamanya di event empat tahunan itu terbuka lebar mengingat banyak memiliki talenta-talenda muda yang hebat.
Satu hal yang diingatkan Eriksson kepada manajer timnas Inggris, Roy Hodgson, hanyalah agar mulai melatih kemampuan tendangan penalti pasukannya. Peringatan itu disampaikan guna mengantisipasi terjadinya drama adu penalti di fase knock-out.
Terlebih, Inggris punya catatan cukup buruk dalam hal ini. Salah satu contohnya adalah saat Eriksson menangani The Three Lions di Piala Dunia 2006 Jerman. Ketika itu, David Beckham cs tersingkir di perempat final setelah kalah adu penalti dari Portugal.
Contoh terakhir di Piala Eropa 2012, dimana Inggris yang saat itu sudah dilatih Hodgson, kalah adu penalti dari Italia di perempat final.
"Tak diragukan lagi, ketika Anda tampil di turnamen besar, maka tekanannya pun juga besar," kata Eriksson, 68 tahun, yang kini melatih klub asal Cina, Shanghai SIPG.
"Ketika Anda menghadapi drama adu penalti, tekanannya jadi jauh lebih besar lagi. Tapi, semoga Roy bisa melakukan tugasnya dengan baik dan Inggris bisa mencapai semifinal atau final atau bahkan juara," tambahnya. (BBC)