Khawatir Keamanan, Prancis Larang Nobar Terbuka Euro 2016 di Kafe

Rizki Nurmansyah
Khawatir Keamanan, Prancis Larang Nobar Terbuka Euro 2016 di Kafe
Ilustrasi kafe (shutterstock)

Pemerintah AS keluarkan peringatan terkait kemungkinan serangan teroris yang juga mencakup Piala Eropa 2016 sebagai targetnya.

Suara.com - Pemerintah Prancis keluarkan larangan bagi pemilik kafe di Prancis selenggarakan nonton bareng Piala Eropa 2016 secara terbuka dengan layar lebar. Larangan ini menyusul risiko keamanan yang tidak terjamin penuh.

"Ini semua dimaksudkan untuk memastikan keamanan di tempat tertentu," kata Menteri Olahraga Prancis, Thierry Braillard. "Kami tidak bisa menangani orang banyak yang tidak terorganisir, karena aparat keamanan tidak bisa menjamin semua keamanan mereka."

Seperti diketahui, pada 13 November 2015 situasi yang damai di Prancis, khususnya di Paris, tiba-tiba mencekam usai sejumlah pria bersenjata dan pembom bunuh diri melancarkan aksi terorisme.

Serangan itu menewaskan 130 orang dan melukai ratusan lainnya, tiga di antaranya meledakkan diri di luar Stade de France, Paris, lokasi pembukaan dan partai final Piala Eropa 2016. Serangan lainnya di area teras kafe di Paris dengan senjata api dan juga menembak mati 90 orang di sebuah konser musik rock.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat memperingatkan pekan lalu, serangan teroris pada musim panas kemungkinan terjadi di Eropa dengan target yang juga mencakup Piala Eropa 2016.

Sebanyak 90.000 aparat kepolisian, tentara dan agen keamanan swasta telah dikerahkan untuk memastikan keamanan sekitar 2,5 juta penonton di 51 pertandingan sepak bola dan zona suporter yang telah dikhususkan untuk menonton dengan layar lebar.

Braillard juga mengatakan pemerintah Prancis telah melarang layar lebar di area umum tanpa pengawasan dan akan diserahkan kepada wali kota setempat untuk memastikan tidak ada pengunjung kafe yang berkerumun hingga tumpah ke jalanan. (Antara/Reuters)