Komisi III DPR Usulkan Pembangunan Pusat Rehabilitasi di Aceh

Siswanto | Dian Rosmala
Komisi III DPR Usulkan Pembangunan Pusat Rehabilitasi di Aceh
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Nasir Djamil [suara.com/Dian Rosmala]

"Mudah-mudahan bisa terwujud tahun 2018," katanya.

Suara.com - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengusulkan pembangunan pusat rehabilitasi di Aceh. Jika dihitung, sebenarnya lebih banyak korban ketimbang mafia atau bandar.

"Menurut saya, para korban berhak mendapatkan haknya untuk direhabilitasi dibanding dijebloskan ke penjara. Saya sudah pernah mengatakan hal ini kepada BNN dan juga kepada pemerintah tentang pembangunan pusat rehabilitasi," kata politisi Fraksi PKS saat mengikuti kunjungan kerja Komisi III RDP dengan Kajati Aceh, Senin (31/10/2016).

Menurut Nasir sangat disayangkan tidak ada satu pun pusat rehabilitasi di Aceh, kalaupun ada dikelola oleh swasta. Dengan adanya pemotongan anggaran, dia tidak yakin tahun ini bisa terealisasi.

"Mudah-mudahan bisa terwujud tahun 2018," katanya.

Selain itu, sindikat narkoba sangat mungkin menggunakan uang hasil kejahatan narkoba untuk membiayai dana seperti pilkada atau kegiatan lainnya.

"Kami berharap kepada para penegak hukum bisa mencegah ini semua, sehingga bandar narkoba tidak bisa leluasa menggelontorkan uangnya untuk pilkada atau kegiatan masyarakat lainnya. Karena bisa berdampak seperti politik balas budi, tentu ini berbahaya untuk daerah" kata politisi dapil Aceh.

Sementara itu, Kejati Aceh Raja Nafrizal menganalisa peredaran narkoba berpindah ke Sumatra, terutama Aceh, yang punya pantai luas, mungkin karena ketatnya pengamanan di Jawa.

Ia menambahkan para mafia narkoba juga sudah memulai sindikat baru, dengan membiayai acara kegiatan para pemuda maupun masyarakat. Ini perlu perhatian khusus, dengan makin maraknya peredaran narkoba di bumi Aceh.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI