Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah Terus Mengkritisi KPK
"Dulu ketika saya usulkan mereka ngamuk-ngamuk, tapi ketika seorang ibu menegur, mereka pun santun," tambahnya.
Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terus mengkritisi KPK. Menurut dia, banyak pihak, termasuk mantan Presiden Megawati Soekarnoputri setuju membubarkan KPK karena perannya dinilai melenceng dari tujuan pendiriannya. Saat ini, menurut Fahri, tinggal menunggu sikap Presiden Jokowi berani atau tidak untuk membubarkan.
“Pidato Ibu Megawati pada Hari Konstitusi tentang KPK sudah jelas, kalau KPK harus dibubarkan. Makanya kalau Jokowi tidak terhentak dengan pidato tersebut, maka ada sesuatu yang salah. KPK sudah melenceng dari tujuan didirikannya dan sekarang kita tinggal menunggu sikap Presiden Jokowi saja. Jangan lagi pikirkan pencitraan, tapi pikirkan kepentingan besar bangsa ini,” ujar Fahri di diskusi bertema Menimbang Eksistensi KPK di Jakarta.
Fahri membandingkan sikap KPK yang menurutnya tidak berani menanggapi pernyataan Megawati tersebut dengan pernyataannya yang sempat dilontarkan pada tahun 2011 lalu tentang pembubaran KPK.
”Dulu ketika saya usulkan mereka ngamuk-ngamuk, tapi ketika seorang ibu menegur, mereka pun santun,” tambahnya.
Fahri juga menyebut para pendukung KPK seperti pahlawan kesiangan yang dia nilai tidak pernah berjuang untuk menumbangkan rezim otoriter Orde Baru, namun tiba-tiba muncul.
Pimpinan KPK, menurutnya, seharusnya sadar dan memperbaiki diri.
“Mereka harusnya sadar, Antasari kena, Samad kena, Ruki dulu pertama juga hampir kena sekarang masuk lagi. Hati-hati kualat pada bangsa ini. Negara ada presidennya, dunia ada Tuhannya, jangan selalu mentang-mentang. Kita sudah tumbangkan rezim otoriter, sekarang ketika bangsa mau bangkit, ada pahlawan kesiangan yang sok suci dan tampil sebagai pahlawan kesiangan,” kata Fahri.
KPK diminta Fahri untuk tidak mengajarkan moralitas karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang bermoral. KPK, kata dia, cukup memperbaiki cara kerja. Jika cara kerja KPK benar, kata Fahri, akan jadi energi.
“KPK tidak perlu ajarkan moralitas pada bangsa ini karena bangsa ini sudah bermoral. Coba saja lihat orang yang berpuasa, meski bisa minum dan makan sembunyi-sembunyi, tapi tidak mereka lakukan. Jadi jangan ajarkan bangsa ini mengenai moral,” kata Fahri.