Sidang Umum ke-36 AIPA Resmi Dibuka PM Malaysia

Arsito Hidayatullah
Sidang Umum ke-36 AIPA Resmi Dibuka PM Malaysia
Pembukaan Sidang Umum ke-36 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) oleh PM Malaysia Mohammad Najib di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (8/9/2015). [DPR RI]

Najib menyatakan banyak sejarah yang akan terjadi sampai akhir tahun ini di ASEAN Community.

Suara.com - Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato Sri Mohammad Najib Bin Tun Abdul Razak membuka secara resmi Sidang Umum ke 36 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) yang diselenggarakan di Hotel Shangri-la, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (8/9/2015).

Acara pembukaan Sidang Umum ke 36 AIPA ini didahului dengan menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia, dilanjutkan lagu AIPA, yang dinyanyikan secara semarak oleh paduan suara pelajar Malaysia.

Dalam pidatonya, Mohd Najib menyatakan di tahun 2015 ini Malaysia menduduki kursi Ketua baik di ASEAN maupun AIPA. Ia juga menegaskan, banyak sejarah yang akan terjadi sampai akhir tahun ini di ASEAN Community.

“Saat ini merupakan waktu yang tepat bagi kita semua, apa yang akan kita lakukan dengan ASEAN. ASEAN merupakan negara terbesar ketujuh di bidang ekonomi dan negara terbesar ketiga di bidang tenaga kerja setelah India dan China,” kata Mohd Najib.

“Di masa depan, kita ingin membangun  satu kawasan dimana utamanya kita harus menempatkan kebutuhan dan aspiras rakyat. Jadi tema sidang umum ke 36 AIPA ini sangatlah tepat yaitu "Engaging a people-oriented, people-centered ASEAN Community towards Inclusiveness,” tambahnya.

Selanjutnya Mohd Nadjib mengucapkan selamat datang dan srlamat bersidang kepada seluruh delegasi parlemen dan negara observer yang hadir.

Setelah menyampaikan pidatonya,  didampingi Presiden AIPA Tan Sri Datuk Seri Pandikar Amin Mulia mengetukan palu 3 (tiga) kali. Sidang Umum ke 36  AIPA resmi dibuka.

Seluruh delegasi Indonesia yang diketuai Sarwo Budhi Wiryanti Sukamdani hadir dalam acara pembukaan sidang umum ke 36 AIPA tersebut. [DPR RI]


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI