Kerja Sama Parlemen Indonesia dan Peru Perlu Diperbarui
Dubes Peru meminta agar Ketua DPR dapat melakukan penandatanganan MoU di Peru.
Suara.com - Peningkatan hubungan parlemen antara Indonesia dengan Peru, menjadi pembahasan utama antara Ketua DPR Setya Novanto, saat menerima kunjungan Duta Besar Peru untuk Indonesia, Roberto Seminario, di Gedung Nusantara III, Kamis (22/10/15). Dalam kesempatan ini, Novanto didampingi Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, dan Anggota Komisi I Effendi Simbolon (F-PDI Perjuangan).
Ditemui usai acara, Agus menyatakan, pertemuan ini dalam rangka meningkatkan hubungan parlemen antara Indonesia dengan Peru.
"Memang kita sudah memliki Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) antara Parlemen Indonesia dengan Peru, namun ini perlu diperbaharui. Sehingga tadi dalam pertemuan, Dubes juga membawa konsep baru, supaya MoU tersebut menjadi pembaharuan, antara GKSB kedua negara," kata Agus.
Politikus FPD ini menambahkan, ada permintaan dari Dubes Peru, agar Ketua DPR dapat melakukan penandatanganan MoU di Peru.
"Namun saya sampaikan, untuk saat ini kurang tepat waktunya. Mungkin di 2016. Sehingga, kemungkinan 2016 akan di arrange, Ketua DPR bisa hadir ke Peru," imbuh Agus.
Sementara dalam sesi diskusi, Agus juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki sumber daya, baik alam maupun manusia yang sangat potensial, sehingga kerjasama antar kedua negara dapat ditingkatkan. Apalagi, Indonesia dan Peru merupakan sama-sama negara berkembang.
"Sehingga, jika ini ada transfer of technology, kemudian pertukaran pelajar, kerjasama ini bisa kita tingkatkan. Apalagi, masalah ekonomi dan yang lainnya, kita tidak tertinggal jauh dengan Peru, dan sama-sama negara berkembang," jelas Agus.
Politikus asal dapil Jawa Tengah ini yakin, dengan peningkatan kerjasama dan pembaruan GKSB, dapat semakin mendekatkan hubungan kedua negara. [DPR RI]
