DPR: Hakim Tipikor Harus Punya Karakter yang Kuat

Siswanto | Dian Rosmala
DPR: Hakim Tipikor Harus Punya Karakter yang Kuat
Anggota Komisi III dari Fraksi Nasional Demokrat Taufiqulhadi [Dok. Nasdem]

Bagi Taufiq, saat ini yang paling krusial terkait dunia peradilan adalah integritas seorang hakim.

Suara.com - Komisi Yudisial tengah melakukan seleksi calon hakim agung dan hakim ad hoc tipikor. Hasil dari proses tersebut nanti akan dibawa ke DPR.

Merespon hal tersebut, anggota Komisi III dari Fraksi Nasional Demokrat Taufiqulhadi menekankan bahwa calon hakim yang mesti dipilih oleh KY harus memiliki karakter yang kuat .

“Supaya calon hakim ad hoc Tipikor ini punya sensitifitas sekaligus ketegasan dalam memahami kondisi yang terjadi di dalam peradilan,” kata Taufiq.

Di tengah kondisi kepercayaan yang rendah dari publik, lembaga peradilan kini benar-benar berada pada titik nadir. Terutama jika merujuk pada kasus yang menjerat para hakim dan lingkarannya belakangan ini.

Oleh karena itu, menurut Taufiq, seleksi kali ini adalah ajang pembuktian kredibilitas para komisioner KY. Sebab jika tidak maka lingkaran setan mafia peradilan ini tidak pernah berakhir.

“Kalau lembaga peradilan sudah tidak dipercaya lagi, mau mengadu kemana lagi masyarakat dalam mencari keadilan?" kata Taufiq.

Taufiq menyarankan agar mulai dipikirkan adanya periodisasi posisi seorang hakim agung. Artinya posisi seorang hakim agung tidak tetap hingga masa pensiunnya .

“Saat ini yang terjadi saat dia hakim urusan pidana, maka sampai pensiun di situ saja, tidak berpindah," ujarnya.

Bagi Taufiq, saat ini yang paling krusial terkait dunia peradilan adalah integritas seorang hakim.

"Kalau sistem sudah kerenlah kita," imbuhnya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI