Pengundian Pemondokan Haji Harus Diikuti Persiapan Maksimal
Komisi VIII mengapresiasi kinerja Kemenag.
Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis berharap agar pengundian (qurah) pemondokan bagi jamaah haji Indonesia dapat diikuti dengan persiapan maksimal, khususnya terkait akomodasi jamaah haji.
Hal itu agar qurah tersebut dapat menunjukkan prinsip keadilan dan transparansi dalam tahapan penyelenggaraan ibadah haji.
“Musim haji 2016 memang belum tiba. Namun bukan berarti persiapan terkait akomodasi bagi calon jemaah haji saat ini belum dirumuskan. Agar persiapannya maksimal, maka harus dimatangkan segera, antara lain terkait dengan pemondokan dan transportasi bagi calon jemaah haji di Arab Saudi. karena tidak terhindarkan sebagian jamaah kita akan menempati hotel-hotel yang berjarak lumayan jauh,” kata Iskan di DPR.
Selain itu, Iskan menambahkan adanya pemondokan jemaah yang tersedia sangat beragam, baik dari segi wilayah, jarak maupun kapasitasnya.
“Oleh karena itu, sering muncul pertanyaan dari jamaah, mengapa kloter atau provinsi kami ditempatkan disini dan yang lain di sana, selalu saja muncul pertanyaan bernada seperti itu ” katanya.
Selain itu, Iskan turut menjelaskan bahwa dalam hasil pembahasan antara Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Agama beberapa hari lalu, telah diputuskan bagi jamaah yang tinggal di hotel yang berlokasi jauh dari Masjidil Haram akan difasilitasi bus yang beroperasi 24 jam secara non stop.
“Oleh karena itu, saya minta petugas haji harus memastikan bus-bus tersebut standby di tempatnya,” katanya.
Di lain sisi, Komisi VIII mengapresiasi kinerja Kemenag atas beberapa pencapaian positif dari pelayanan haji yang semakin baik dari tahun sebelumnya.
“Dari sisi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) telah ada penurunan. Kemudian dari sisi jadwal makan jemaah haji, telah ditingkatkan menjadi 24 kali, selama pelaksanaan haji. Itu merupakan peningkatan seratus persen dari tahun sebelumnya,” kata Iskan.
Meskipun demikian, Komisi VIII, menurut Iskan, tetap meminta pemerintah untuk mengantisipasi beberapa hal penting terhadap jamaah saat di Tanah Suci.