DPR Gelar Wayang Golek, Lakonnya Dasamuka Pejah
Acara wayang Golek juga ditonton oleh masyarakat yang memenuhi area sekitar arena.
Suara.com - Dalam rangka peringatan HUT RI dan DPR yang ke 71, DPR menyelenggarakan pagelaran wayang Golek, Sabtu (3/9/2016) malam.
Pagelaran wayang dengan dalang Dadan Sunandar Sunarya dan Wawan Dede Among didahului dengan acara tarian Merak dari Jawa Barat. Tari-tarian dibawakan oleh tim seni dari Kesekretariatan DPR.
Lakon wayang Golek malam ini adalah Dasamuka Pejah. Diceritakan bahwa ada sosok Rahwana yang merupakan pemimpin yang tidak mau menuruti kepentingan masyarakat dan hanya mementingkan diri sendiri.
"Ini ingin menjadi sebuah pelajaran agar tidak menuduh seseorang, dan membenarkan diri sendiri, tapi untuk mengingatkan agar jangan sampai angkara murka tumbuh dan melenyapkan negeri itu sendiri," kata ketua panitia acara dari Fraksi Partai Amanat Nasional Haerudin dalam sambutan.
Haerudin berharap cerita wayang malam ini dapat memberikan pelajaran yang terbaik bagi bangsa.
"Semoga Indonesia berjaya, dan semakin baik, DPR semakin aspiratif, wayang Golek berjaya, para dalang berjaya," kata Haerudin.
Ketua DPR Ade Komarudin berharap pagelaran wayang Golek sekaligus wujud kecintaan DPR pada kesenian tradisional.
"Saya sudah sampaikan kepada ketua asosiasi pedalangan Indonesia, untuk seni tradisional mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Komisi X akan kami minta untuk perjuangkan wayang ini," kata Ade.
Ade berharap daerah lain jangan cemburu karena pagelaran wayang diambil dari budaya Jawa Barat. Dia mengatakan kenapa wayang Golek karena Ade juga berasal dari Jawa Barat.
"Jangan iri ya ,ini bergiliran, kalau tahun lalu wayang kulit, tahun ini wayang Golek, ini hanya karena kebteluan ketua dprnya juga dari Jawa barat," kata Ade sambil tertawa.
