DPR Ajak Mahasiswa Perangi Narkoba dengan Membaca

MN Yunita
DPR Ajak Mahasiswa Perangi Narkoba dengan Membaca
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah saat membuka rangkaian kegiatan Parlemen Kampus di Unisba Bandung. (Dok:DPR)

Fahri Hamzah ajak seluruh mahasiswa memerangi narkoba melalui pembangunan karakter dan budaya literasi.

Suara.com - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengajak seluruh mahasiswa untuk memerangi narkoba melalui pembangunan karakter dan budaya literasi.

Fahri mengungkapkan membaca merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter dan jiwa seseorang dan ini harus dibentuk sedini mungkin.

“Narkoba, minuman keras dan sebagainya adalah akibat dari kelemahan jiwa. Karakternya tidak kuat karena membacanya lemah, jiwanya tidak terisi. Kampus merupakan tempat terbaik untuk menumbuhkan minat membaca,” kata Fahri saat membuka rangkaian kegiatan Parlemen Kampus yang diselenggarakan di Universitas Islam Bandung (Unisba) Bandung, Jawa Barat, 22-23 November 2018.

Kegiatan yang mengangkat tema “Pemuda Melawan Narkoba” juga dihadiri Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf Macan Effendi, Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, Wakil Rektor III Unisba, Asep Rahmat,  Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar, dan beberapa pejabat di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

Di hadapan 300 peserta Parlemen Kampus, Fahri juga mengungkapkan hadirnya teknologi informasi secara tak langsung membawa ancaman terhadap budaya literasi. Tradisi membaca telah dikalahkan dengan tradisi membaca teks instan. Akibatnya, kemampuan memahami teks menjadi berkurang sehingga cara berpikir sistematis dan konstruktif seseorang menjadi hilang.

“Kalau anak muda tidak terbiasa membaca mereka  tidak bisa menganalisa suatu masalah. Akhirnya, mereka tumbuh sebagai orang yang tak mengindahkan norma sosial dan hanya berpegang pada pertimbangan yang sederhana, ”  terang Fahri.

Pimpinan DPR Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu juga mengingatkan, bonus demografi Indonesia adalah paling besar sehingga kelompok pemuda di Indonesia jumlahnya paling banyak. Tidak salah jika masyarakat berharap bahwa generasi muda yang jumlahnya begitu banyak dapat menjadi inspirator.

“Di dalam catatan sejarah pemuda adalah sumber kebangkitan. Anak muda dikatakan sebagai sumber keberanian dan ketulusan. Mari isi jiwa dengan agama dan pesan-pesan moral yang kuat, sehingga tumbuh menjadi karakter yang matang dan kuat,” katanya.

Pada kesempatan itu, Fahri juga memberikan edukasi politik serta mengajak peserta Parlemen Kampus untuk tidak antipati terhadap politik. Sehingga penyelenggara negara tidak hanya diisi oleh kaum oportunis, tetapi juga intelektual.

Menurutnya, salah satu tempat berkarya untuk bangsa adalah melalui politik yang sehat dan baik, “Kalau politik sehat, Insya Allah ekonominya beres, masyarakatnya sejahtera,” imbuh Fahri.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI