Pimpin Delegasi RI, Puan Maharani Promosikan Kesetaraan Gender di Australia
APPF merupakan forum kerja sama antar parlemen yang dibentuk pada 1993 di Tokyo, Jepang.
Suara.com - Delegasi DPR RI, Sabtu (11/1/2020) berangkat ke Canberra, Australia, untuk mengikuti Pertemuan Tahunan ke-28 Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF), yang akan dilaksanakan 13-16 Januari 2020. Ketua DPR, Puan Maharani memimpin delegasi yang terdiri dari Dr. Azis Syamsudin (F-PG), Dr. Fadli Zon (F-PGERINDRA), Charles Honoris (F-PDIP), Putu Supadma Rudana (F-PD), Ahmad Hafisz Tohir (F-PAN), Puteri Annetta Komaruddin (F-PG), Himmatul Aliyah F-PGerindra), Mr. Andi Muawiyah Ramly (F-PKB), Mr. Iskan Qolba Lubis (F-PKS) dan Muhammad Iqbal (F-PPP).
Australia sangat mengharapkan kehadiran Puan dalam Pertemuan Tahunan ke – 28 APPF. Hal itu diungkapkan Acting Ambassador Australia, Allaster Cox dalam pertemuan di Gedung DPR RI, Rabu (8/1/2020).
“Suatu kehormatan bagi Australia untuk menerima kedatangan Ketua DPR RI perempuan pertama Indonesia. Sebagai ketua parlemen yang baru dilantik, pertemuan ini dapat dimanfaatkan Ketua DPR RI untuk menguatkan kerjasama dengan Parlemen-Parlemen di Kawasan Asia-Pasifik,”ungkap Cox.
Dalam pertemuan ini, Acting Ambassador Australia itu juga menyampaikan perkembangan terkini Australia dan berdiskusi mengenai persiapan teknis.
Baca Juga: Suap Penetapan Anggota DPR dari PDIP, Komisioner KPU Wahyu Resmi Tersangka
APPF merupakan forum kerja sama antar parlemen yang dibentuk pada 1993 di Tokyo, Jepang. Saat ini APPF terdiri dari 27 negara anggota di kawasan Asia-Pasifik. Sebagai forum parlemen regional, APPF merupakan mekanisme dialog untuk isu-isu yang menjadi kepentingan bersama di kawasan dan turut mendukung hubungan luar negeri antar negara-negara Asia-Pasifik melalui diplomasi parlemen.
Forum kerja sama antar parlemen ini berperan dalam mengambil keputusan strategis bagi kawasan untuk ditindaklanjuti dalam kebijakan di masing-masing parlemen negaranya. APPF merupakan gabungan dari 27 negara Asia-Pasifik yang mewakili 2,7 miliar penduduk dunia dan lebih dari separuh GDP global.
Menurut ketua DPR, selama persidangan, delegasi Indonesia akan membahas berbagai isu dalam sesi politik dan keamanan, sesi kerja sama regional dan juga sesi ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
“Secara spesifik juga akan dibahas isu-isu kesetaraan gender dalam ekonomi dalam kerangka Women Parliamentarians Meeting. Mekanisme khusus yang secara spesifik mendalami isu-isu perempuan ini merupakan inisiatif DPR RI periode terdahulu dan telah diakui secara resmi dalam Rules of Procedure APPF,” ujar Puan.
Di sesi Women Parliamentarians, Puan akan memberikan statement bertema "Mempromosikan Kesetaraan Gender untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Kesejahteraan Bersama, Mewujudkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030".
Di sesi politik dan keamanan, negara-negara anggota APPF membahas sejumlah topik yang relevan dengan perdamaian dan stabilitas kawasan termasuk di dalamnya mengenai deradikalisasi. Sesi plenary kedua dari APPF didedikasikan untuk membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan, termasuk isu kekinian digital ekonomi dan konektivitas kawasan.
Baca Juga: Ada Anggota DPR Ikut Terjaring OTT Anggota KPU? Ini Kata KPK
Sesi ketiga didedikasikan untuk membahas kerjasama regional dalam bidang perubahan iklim, pariwisata dan pembangunan berkelanjutan.