Pemerintah harus Beri Solusi pada Tenaga Kerja yang Terkena PHK

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Pemerintah harus Beri Solusi pada Tenaga Kerja yang Terkena PHK
Anggota Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah. (Dok : DPR).

Sudah ada ribuan tenaga kerja yang dirumahkan tanpa upah sehingga akan berdampak signifikan secara sosial ekonomi.

Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah mendorong pemerintah segera memberikan solusi kepada para tenaga kerja yang mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan akibat lesunya perekonomian dikarenakan merebaknya wabah Covid-19.

Menurut data yang ia miliki, sudah ada ribuan tenaga kerja yang dirumahkan tanpa upah sehingga akan berdampak signifikan secara sosial ekonomi.

Dalam rilis yang diterima Parlementaria, Aliyah mengungkapkan bahwa sudah selayaknya paling tidak para karyawan tersebut diberikan golden-shake hands atau uang kompensasi sehingga mereka paling tidak dapat bertahan hidup menghadapi kondisi tidak pasti seperti ini.

Tentunya apabila hal ini didiamkan saja, menurutnya bisa menimbulkan gerakan sosial di kalangan bawah yang berpotensi timbulnya gejolak politik.

Baca Juga: Polisi Genjar Tindak Penghina Jokowi, DPR: Rakyat Berhak Kritik Pemimpinnya

“Data Disnakertrans DKI Jakarta merinci, dari 9.096 perusahaan dengan 72.770 merumahkan pekerja/buruh; dan 2.008 perusahaan dengan 16.065 melakukan PHK pekerja/buruh. Hal ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah Pusat dan DKI untuk mendapat solusi yang cepat. Pendataan yang dilakukan oleh Disnakertrans DKI Jakarta untuk segera dilakukan dengan data yang valid dan transparan. Memastikan pelaksanaannya mencapai sasaran yg tepat,” terangnya.

Politisi Partai Gerindra ini meminta pemerintah menerapkan program kartu pra-kerja melalui pelatihan keterampilan kerja sebagai program nasional dari Pemerintah Pusat.

Terkait dengan wabah Covid-19 saat ini, ia mendorong pemerintah harus pro-aktif dan mencarikan solusi teknis tentang jenis pelatihan dan pendampingan sementara yang tepat.

”Terkait dengan wabah Covid-19, perlu dicari solusi teknis pelatihan dan pendampingannya. Saya meminta Disnakertrans DKI Jakarta untuk secara aktif memberikan perhatian, pendampingan dan informasi kepada masyarakat DKI Jakarta yang terkena dampak virus Corona ini. Dan memastikan tepat sasaran,” jelasnya.

Politisi dapil DKI Jakarta II ini pun menyoroti dampak terjadinya wabah penyakit terhadap tenaga kerja perempuan yang memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga.

Baca Juga: 30 April, Ribuan Buruh akan Geruduk Gedung DPR Tolak Omnibus Law

Menurutnya sebagai buruh yang menghidupi keluarga, seharusnya para perempuan ini dapat menjadi prioritas utama bagi pemerintah untuk segera diberikan bantuan secara materiil.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI