Polri Diminta Manfaatkan Teknologi Informasi secara Maksimal

Fabiola Febrinastri
Polri Diminta Manfaatkan Teknologi Informasi secara Maksimal
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. (Dok : DPR)

Penggunaan teknologi informasi seharusnya tidak jadi masalah bagi Polri.

Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan minta Polri memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal. Penggunaan teknologi informasi ini bisa untuk kepentingan indeks kriminalitas di tiap daerah.

Menurutnya, jika Polri punya data soal indeks kriminalitas, maka akan sangat membatu institusi penegakan hukum dan pemerintah pada umumnya.

Dia pun mencontohkan, pemanfaatan teknololgi informasi untuk informasi ke investor, terkait dengan peta kejahatan peta kriminalitas dan strategi mitigasi, percepatan penanganan dan rasa aman dapat dihadirkan dalam Pilkada, dan memitigasi konflik di suatu daerah.

Hal ini diungkapkan Arteria, saat Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), membahas evaluasi pengamanan dan pengawalan selama new normal, penegakan hukum di sektor penerimaan negara serta pengungkapan kasus-kasus aktual, di ruang rapat Komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9/2020).

Baca Juga: Atasi Defisit, Anggota XI DPR Dorong Maksimalkan Basis Perpajakan

"Kita butuh data, kita butuh informasi, suatu hal yang sangat signifikan suatu hal yang penting. Bagaimana penggunaan data sangat penting di dalam pengambilan keputusan. Apakah Polri punya data yang valid dan terpadu, soal indeks kriminal di tiap provinsi, kabupaten, kota? Saya katakan mungkin saja tidak," papar Arteria

Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, pada Pasal 15 huruf J Undang-Undang Polri, Polri memiliki fungsi menyelenggarakan pusat informasi kriminal nasional. Namun sampai saat ini kewajiban tersebut tidak terealisasikan, padahal ini menjadi bagian dari tugas dan fungsi Polri, dia berharap Polri mencermati hal ini.

Menurutnya dari aspek politik anggaran, penggunaan teknologi informasi seharusnya tidak jadi masalah bagi Polri. Anggaran teknologi informasi Polri cukup besar, tapi selama ini anggaran tersebut digunakan dalam konteks paradigma proyek, bukan program. Harusnya anggaran tersebut digunakan berdasarkan dan mengacu pada program.

"Program yang mana, yang dahulu sudah ditetapakan, yang terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan, tidak sporadis seperti saat sekarang ini. Saya mohon Pak Kapolri bisa mencermati itu," harap Arteria.

Baca Juga: Biarkan Jerinx Cium Nora di Mobil Tahanan, DPR: Tindak Jaksanya!


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI