Figur Dewas BPJS Kesehatan harus Berintegritas, Inovatif dan Pro Rakyat

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Figur Dewas BPJS Kesehatan harus Berintegritas, Inovatif dan Pro Rakyat
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. (Dok : DPR).

Dewas BPJS nantinya diharapkan mampu memberi masukan yang inovatif.

Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetyani mengatakan, pihaknya akan memastikan Dewan Pengawas (Dewas) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan juga BPJS Ketenagakerjaan diisi oleh figur yang berintegritas, inovatif dan pro rakyat agar pelaksanaan  jaminan sosial kesehatan dan ketenagakerjaan dapat berjalan optimal.

"Komisi IX harus memastikan sosok yang terpilih adalah mereka yang berintegritas, inovatif dan pro rakyat. Jangan sampai lembaga ini justru dianggap sebagai penambah beban," kata Netty dalam siaran persnya kepada Parlementaria, Senin (25/1/2021).

Netty menambahkan, Komisi IX DPR RI akan melakukan pendalaman kepada para calon Dewas BPJS terkait evaluasi pelaksanaan Dewas BPJS periode sebelumnya serta perkembangan situasi terkini seperti kenaikan premi saat pandemi, data keanggotaan BPJS, juga tentang potensi korupsi pengelolaan dana jaminan sosial.

"Sungguh ironis jika badan negara yang bertugas memberikan jaminan perlindungan  pada rakyat justru didera isu korupsi. Oleh sebab itu, integritas dan rekam jejak yang baik harus menjadi syarat utama Dewas BPJS," politikus Fraksi PKS itu. 

Baca Juga: Seorang Anggota DPR AS Perkenalkan RUU Musim Berburu 'Bigfoot'

Saat disinggung mengenai kasus korupsi yang dilakukan jajaran direksi BPJS Ketenagakerjaan, Netty mengaku prihatin dengan hal tersebut. "Saya prihatin dan sedih jika terbukti benar terjadi korupsi di PJS ketenagakerjaan yang semakin menambah panjang daftar tindak korupsi di lembaga pemerintah. Hal ini menjadi tantangan BPJS ketenagakerjaan dan Dewasnya untuk memperbaiki sistem yang ada dan meningkatkan kembali kepercayaan publik," tambahnya. 

Ia menambahkan, kedepannya pola komunikasi dan hubungan antara Dewas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dengan Direksi dan DPR RI utamanya Komisi IX perlu ditingkatkan lagi. "Pola komunikasi dan hubungan dengan direksi dan DPR perlu ditingkatkan. Mengingat Dewas memberikan saran kepada Direksi, melapor kepada Presiden dan dipilih oleh Komisi IX," tambahnya.

Diketahui, Komisi IX DPR RI hari ini, Senin (25/1) melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan lanjutan dengan agenda wawancara kepada lima calon Dewas BPJS Kesehatan di Ruang Rapat Komisi IX, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta. Sedangkan lima calon Dewas BPJS Kesehatan lainnya akan menjalani wawancara pada Selasa (26/1) dilanjut dengan wawancara calon Dewas BPJS Ketenagakerjaan pada Rabu (27/1) dan Kamis (28/1) mendatang.

Kesepuluh calon Dewas baik BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan ini terdiri dari unsur pekerja, pemberi kerja dan tokoh masayarakat yang telah lolos eliminasi sebelumnya. Netty sendiri berharap dengan keterwakilan tiga unsur tersebut, Dewas BPJS nantinya diharapkan mampu memberi masukan yang inovatif, aplikatif dan up to date dengan dunia perlindungan sosial.

"Dengan keterwakilan tiga unsur ini, diharapkan Dewas mampu memberi masukan  yang  inovatif, aplikatif dan up to date dengan dunia perlindungan sosial," tutup Netty.

Baca Juga: DPR Sesalkan Rencana Pemotongan Anggaran Kementan Tahun Ini


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI