Pemecatan Guru Honorer Bone, Azis Syamsuddin Sesalkan Sikap Kepala Sekolah

Fitri Asta Pramesti
Pemecatan Guru Honorer Bone, Azis Syamsuddin Sesalkan Sikap Kepala Sekolah
Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin. (Dok. DPR)

Azis menyebut harusnya pihak sekolah meminta klarifikasi dari sang guru, alih-alih langsung memecatnya

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin turut angkat bicara soal pemecatan guru honorer di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, karena permasalahan mengunggah gaji senilai Rp 700 ribu di media sosial.

Azis menyesalkan sikap arogansi Kepala Sekolah terhadap guru bernama Hervina tersebut. Menurutnya, pihak sekolah harusnya meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan, alih-alih langsung melakukan pemecatan.

“Tentunya saya menyesalkan sikap kepala sekolah tersebut, seharusnya pihak sekolah dapat memanggil guru honorer Hervina untuk dapat meminta klarifikasi dan mengedepankan upaya teguran terlebih dahulu bukan langsung mengambil tindakan pemecatan sewenang-wenang," kata Azis Syamsuddin dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Senin (15/2/2021).

Ia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dapat memberikan solusi untuk membatalkan keputusan pemecatan kepada Hervina, terutama di saat pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada ekonomi.

Baca Juga: BKSAP DPR Bakal Terus Promosikan Wisata Indonesia di Kancah Internasional

Politisi Golkar itu berharap agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali terhadap guru honorer di berbagai wilayah di Indonesia, Pemerintah harus dapat lebih memperhatikan kesejahteraan para guru honorer.

"Semoga Kemendikbud dan Pemerintah Daerah setempat dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dan memberikan kejelasan nasib Guru Honorer tersebut. Hal yang penting adalah kejelasan nasib mereka yang telah mengabdi untuk negara dan mencerdaskan anak bangsa," ujar Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu.

Minimnya gaji guru honorer, sambung Azis, menjadi perhatian semua pihak karena untuk kebutuhan hidup sehari-hari tentu tidak cukup, lalu bagaimana untuk biaya pendidikan anak mereka hingga jenjang perguruan tinggi.

Lebih jauh ia menyebut, jangan sampai guru honorer mengajar anak orang lain, namun anak mereka tidak dapat bersekolah karena tidak memiliki biaya.

Baca Juga: Fakta Baru Guru Honorer Bone Dipecat, Gubernur Sulsel Periksa Langsung


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI