DPR: Peningkatan Rasio Kredit UMKM Bisa Selamatkan Ekonomi Nasional

Fitri Asta Pramesti
DPR: Peningkatan Rasio Kredit UMKM Bisa Selamatkan Ekonomi Nasional
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Dok. DPR)

Puan berharap pemerintah bisa mewujudkan peningkatan rasio kredit perbankan menjadi di atas 30 persen dari total kredit.

Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut peningkatan rasio kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perbankan dapat menjadi salah satu solusi keberlangsungan hidup banyak UMKM di tengah pandemi Covid-19. 

Oleh karena itu, Puan berharap pemerintah bisa mewujudkan peningkatan rasio kredit perbankan menjadi di atas 30 persen dari total kredit. 

"Keinginan pemerintah agar kredit perbankan yang diberikan untuk pelaku UMKM mencapai 30 persen mesti segera bisa direalisasikan. Otoritas terkait, termasuk Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, hingga Pemerintah mesti bisa bergerak cepat merumuskan kebijakan untuk merealisasikannya," kata politisi PDI-Perjuangan itu dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4/2021).

Puan bilang, kian terbukanya akses perbankan dengan bunga yang lebih rendah dan proses yang mudah bagi pelaku UMKM bisa menjadi salah satu solusi keberlangsungan hidup UMKM di tengah tekanan akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Minta Prosedur Tarawih dan Idul Fitri Disosialisasikan

"Menjaga keberlangsungan hidup UMKM pada gilirannya akan menyelamatkan perekonomian Indonesia seperti yang pernah dibuktikan pada krisis ekonomi 1998 dulu," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, keinginan meningkatkan rasio kredit UMKM disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin (5/4/2021). Disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomiaan Airlangga Hartarto, Jokowi menargetkan lebih dari 30 persen kredit untuk pembiayaan UMKM hingga 2024.

Sejauh ini rasio kredit perbankan untuk UMKM berada di level 18-20 persen. Angka ini jauh di bawah rasio pembiayaan bank terhadap UMKM di Singapura (39 persen), Malaysia (50 persen), Thailand (51 persen), Jepang (66 persen), hingga Korea Selatan (82 persen). 

Berdasarkan survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu, 69 persen pelaku UMKM butuh bantuan modal karena sektor ini merupakan salah satu korban paling terdampak pandemi Covid-19. Puan menegaskan, perlu ada intervensi yang sinergis dari pemegang otoritas untuk menyelamatkan UMKM.

"Selain memberikan bunga yang lebih rendah dan proses yang lebih mudah, semua stakeholder juga semestinya merumuskan program untuk membimbing pelaku UMKM sehingga dapat menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan dan layak menjadi debitur perbankan," tandas legislator dapil Jawa Tengah V itu. 

Baca Juga: Azis Syamsuddin Soroti Realisasi Vaksin untuk Lansia yang Masih Rendah


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI