Parlemen Remaja 2021 Fokus Bahas UU Penyiaran

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Parlemen Remaja 2021 Fokus Bahas UU Penyiaran
Sekjen DPR, Indra Iskandar. (Dok: DPR)

Video kampanye merupakan prasyarat dalam proses seleksi.

Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar menyatakan fokus substansi yang dibahas dalam kegiatan Parlemen Remaja tahun 2021 adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Dia mengungkapkan, peserta Parlemen Remaja 2021 berjumlah 131 pelajar yang berasal dari seluruh SMA/SMK/MA dari 80 daerah pemilihan (dapil) di Indonesia.

"Parlemen Remaja 2021 merupakan wadah pembelajaran demokrasi bagi masyarakat khususnya bagi generasi muda. Parlemen Remaja 2021 diselenggarakan dengan tema ‘Remaja di Era Kebebasan Informasi: Siaran Berkualitas, Masyarakat Cerdas'. Adapun, substansi yang dibahas yaitu penyusunan UU 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran," jelas Indra usai pembukaan Parlemen Remaja 2021 yang di lakukan secara virtual, Senin, (13/9/2021).

Pada pembukaan Parlemen Remaja 2021 yang dihadiri Ketua DPR RI, Puan Maharani secara virtual itu, Indra menyatakan Parlemen Remaja 2021 digelar melalui proses seleksi yang sangat ketat. Yakni, dengan penilaian yang mempertimbangkan beberapa aspek penilaian seperti penilaian prestasi akademik dan non akademik, keaktifan dalam berorganisasi, pembuatan video kampanye dan penulisan esai.

Baca Juga: Soal Pergantian Panglima TNI, Komisi I: Semua Harus Selesai Akhir November

Indra mengungkapkan, video kampanye merupakan prasyarat dalam proses seleksi. dengan peserta membuat video singkat berdurasi kurang lebih 3 menit bertema ‘Jika saya menjadi legislator apa yang akan dilakukan dalam Remaja di Era Kebebasan Informasi: Siaran Berkualitas, Masyarakat Cerdas' yang diunggah pada akun media sosial calon peserta di akun media sosial masing-masing peserta. Selain untuk mengukur kemampuan peserta dalam menganalisis kajian permasalahan, mengeksplorasi gagasan, dan menunjukkan idealisme mereka.

“Di sisi lain, kriteria yang merupakan penilaian tertinggi dalam proses seleksi yaitu penulisan esai. Penulisan esai untuk mengukur peserta dalam menganalisis kajian permasalahan, mengeksplorasi gagasan, dan menunjukkan idealisme mereka. Dengan tema ‘Remaja di Era Kebebasan Informasi: Siaran Berkualitas, Masyarakat Cerdas'. Pengumpulan esai peserta terpilih nanti akan dibukukan dalam buku kumpulan esai anggota Parlemen Remaja tahun 2021 yang akan diberikan kepada Pimpinan DPR RI,” tutup Indra.

Sebelumnya, Puan Maharani secara resmi membuka rangkaian acara Parlemen Remaja tahun 2021 yang berlangsung pada 13-17 September 2021 ini ditandai dengan pengetukan palu sidang. Pada sambutannya, Puan mengungkapkan melalui kegiatan simulasi nantinya segenap peserta Parlemen Remaja dapat mengetahui seluruh kinerja DPR RI.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI