Terkait Kecurangan Seleksi CPNS, DPR Desak Menpan RB Lakukan Seleksi Ulang Menyeluruh

Fabiola Febrinastri
Terkait Kecurangan Seleksi CPNS, DPR Desak Menpan RB Lakukan Seleksi Ulang  Menyeluruh
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang. (Dok: DPR)

Sepanjang IT tersebut masih dikelola oleh manusia, tidak menutup kemungkinan akan terjadi penyimpangan.

Suara.com - Menanggapi banyaknya laporan dugaan kecurangan saat seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 di media sosial. Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang, mendesak agar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) segera melakukan seleksi ulang secara menyeluruh agar masalah kecurangan tersebut clear.

Hal itu disampaikan Junimart sebagai tanggapan atas pernyataan dari Deputi Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN, Suharman yang mengatakan terkait kecurangan itu, pihaknya akan melakukan diskualifikasi kepada peserta yang ketahuan berbuat curang.

"Bukan diskualifikasi, ini kan ketahuan, bagaimana dengan yang lolos tidak ketahuan. Supaya lebih fair ya tidak ada pilihan, seleksinyq yang perlu diulang. Kita khawatir ada peserta curang yang lolos dalam seleksi CPNS 2021. Jadi biar clear kita mendesak agar seleksi CPNS 2021 itu diulang saja, secara menyeluruh seleksinya. Terlepas ada atau tidaknya anggaran, ini konsekuensi," ujar Junimart Girsang kepada wartawan, Kamis (4/11/2021).

Ditegaskannya, terkait kecurangan itu. Sejak awal Komisi II DPR RI telah mengingatkan Kemenpan RB dan BKN dalam setiap rapat kerja dengar pendapat agar dalam pelaksanaan seleksi CPNS 2021 dilakukan berbasis IT, serta harus sudah mengantisipasi kemungkinan terjadi kebocoran materi soal-soal. Sepanjang IT tersebut masih dikelola oleh manusia, tidak menutup kemungkinan akan terjadi penyimpangan. 

Baca Juga: Sebut Pembangunan Tak Boleh Berhenti Atas Nama Deforestasi, DPR Bakal Panggil Menteri LHK

"Jauh-jauh hari, kita di Komisi II DPR sudah mengingatkan agar peluang curang dalam seleksi CPNS 2021 ini diantisipasi. Salah satunya melalui sistem operator model digitalisasi, harusnya semua berbasis IT karena sepanjang manusia masih menjadi operator, kecurangan akan terjadi dan itu terbukti sekarang," papar Politisi PDI-Perjuangan itu.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI