Wakil Ketua DPR Prioritaskan Bantuan pada Ponpes Terdampak Gempa Cianjur

Fabiola Febrinastri
Wakil Ketua DPR Prioritaskan Bantuan pada Ponpes Terdampak Gempa Cianjur
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar. (Dok: DPR)

Bangunan pesantren terlihat masih utuh namun banyak mengalami keretakan.

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk memberi perhatian lebih terhadap sejumlah pondok pesantren di Cianjur, Jawa Barat yang terdampak gempa, 21 November 2022. Berdasarkan laporan sementara Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) sebanyak 31 bangunan pondok pesantren di Cianjur mengalami rusak berat.

"Sekarang kondisinya masih terus perlu perhatian, di mana pesantren-pesantren di Cianjur yang menjadi korban gempa ini benar-benar kehilangan sarana untuk belajar, sarana untuk tinggal," kata Gus Muhaimin, sapaannya saat menyambangi Ponpes Gasol Pusaka dan Ponpes Riyadlul Alfiyyah di Cianjur, Jawa Barat, dalam keterangan yang diterima Parlementaria, Rabu (7/12/2022).

Politisi PKB ini juga meminta kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar segera menurunkan bantuan bagi fasilitas belajar dan mengajar terutama pesantren yang terdampak langsung, di samping bantuan kepada rumah warga.

Ia menambahkan, perlunya perhatian pemerintah terhadap kondisi pondok pesantren terdampak gempa, sebab ada banyak santri yang terhenti proses belajarnya di lembaga pendidikan keagamaan itu.

Baca Juga: Grup Mitsubishi Donasi untuk Korban Gempa Cianjur Lewat PMI, MMKSI Berangkatkan Triton Rescue Car

"Untuk itu selain bantuan kepada rumah, saya minta kepada Menteri PUPR dan pemerintah pada umumnya, untuk segera menurunkan bantuan secepatnya bagi fasilitas belajar dan mengajar terutama pesantren yang terdampak langsung sehingga terhenti semua aktivitas pendidikan dan pengajaran,” sambungnya.

Dalam kunjungannya, Legislator Dapil Jawa Timur VIII ini menemukan sejumlah fakta bahwa seluruh pondok pesantren terdampak gempa saat ini diliburkan. Karena itu ia berharap perhatian pemerintah perlu diprioritaskan agar proses belajar para santri kembali normal.

“Ini hendaknya jadi prioritas. Karena menyangkut nasib masa depan generasi muda kita. Angkatan muda yang begitu besar jumlahnya yang membutuhkan perhatian. Karena itu mendesak untuk ditangani rehabilitasi dan renovasi bangunan baru bagi sarana pendidikan kita. Ya sementara (kondisi santri) sangat terlantar, sebagian dipulangkan (libur) untuk itu agar semua ditangani dan perlu dipercepat," tukas Gus Muhaimin.

Sementara itu, pengasuh ponpes Salafiyah Riyadlul Alfiyyah Ajengan Fesi Syachrosi Al Kausar menyambut baik kehadiran Gus Muhaimin beserta rombongan. Ia mengatakan bahwa saat ini asrama santri dipakai untuk pengungsian masyarakat sekitar pesantren.

Dijelaskan pula, bangunan pesantren terlihat masih utuh namun banyak mengalami keretakan dan banyak juga bagian yang roboh. Untuk keamanan diperkirakan bangunan-bangunan tersebut akan dibangun kembali dari awal.

Baca Juga: Benarkah Gempa Cianjur Merupakan Azab dari Allah? Begini Penjelasan MUI

Pada kesempatan yang sama, Gus Muhaimin yang hadir didampingi sang istri Rustini Murtadho juga menyempatkan diri memberikan trauma healing kepada anak-anak korban gempa Cianjur dan mendirikan sejumlah dapur umum.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI