Gus Muhaimin: Peringatan Hari Buruh Selalu Istimewa di Mata Saya

Fabiola Febrinastri
Gus Muhaimin: Peringatan Hari Buruh Selalu Istimewa di Mata Saya
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra, Muhaimin Iskandar. (Dok: DPR)

May Day ditetapkan sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013.

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Muhaimin Iskandar mengakui peringatan Hari Buruh Internasional tiap tanggal 1 Mei selalu istimewa di matanya. Sebab, pria yang kerap disapa Gus Muhaimin itu menegaskan bahwa dirinya pernah berjuang untuk menjadikan May Day jadi hari libur nasional.

"May Day ini selalu istimewa di mata saya. Bagi saya kaum buruh itu bukan saja sebagai pekerja, tetapi entitas sosial yang solid dan punya solidaritas tinggi. Itu mengapa ketika saya Menaker, saya berjuang meliburkan May Day untuk buruh," kata Gus Muhaimin dalam keterangan kepada media, Senin (1/5/2023).

Peringatan May Day dijadikan hari libur nasional di Indonesia ketika Gus Muhaimin menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. May Day ditetapkan sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013.

Menurut Gus Muhaimin, menjadikan May Day sebagai hari libur merupakan tanda bahwa buruh menjadi prioritas nasional sekaligus bentuk kehadiran negara di tengah mereka.

Baca Juga: Peringati May Day, Ketua DPR Dorong Lingkungan Kerja Aman dan Sehat bagi Buruh Indonesia

"Negara memberikan kehormatan pada buruh, makanya May Day selalu libur sekarang," tutur Politisi Fraksi PKB ini.

Sebab itu, Gus Muhaimin mendorong para buruh untuk memanfaatkan May Day sebaik mungkin dengan aksi-aksi sosial yang bermanfaat.

"Peringatan May Day harus dimanfaatkan dengan aksi-aksi sosial, juga yang nggak kalah penting membangun kebersamaan hubungan industrial agar lebih harmonis secara nasional dan menguntungkan semua pihak terkait," katanya

Gus Muhaimin juga mengapresiasi kesolidan buruh untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Ia menilai aksi demonstrasi yang digelar para buruh secara rutin setiap 1 Mei tak lain adalah sebagai wujud soliditas buruh memperjuangkan kesejahteraan bersama.

"Pada dasarnya peringatan 1 Mei boleh saja dilaksanakan tiap tahun, dilaksanakan dengan berbagai variasi. Ada yang syukuran, ada yang demo. Itu sah saja dilakukan, karena memang mereka solid memperjuangkan kesejahteraan bersama," ungkapnya. 

Baca Juga: Hari Buruh, Emanuel Melkiades Laka Lena: Buruh Harus Terlindungi dan Sejahtera


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI