Terima Presiden Iran di DPR, Puan Dorong Peningkatan Hubungan Generasi Muda Kedua Negara

Pertemuan Puan dengan Presiden Ebrahim berlangsung hangat.
Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Presiden Iran, Sayyed Ebrahim Raisi di Gedung DPR. Dalam pertemuan bilateral itu, Puan menekankan pentingnya peningkatan kerja sama Indonesia-Iran di berbagai bidang.
Tiba di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023) sore, Presiden Ebrahim disambut langsung oleh Puan. Presiden Ebrahim datang didampingi oleh sejumlah delegasi Iran, di antaranya Menteri Luar Negeri Iran Amirabdollahian, Menteri Teknologi, Informasi dan Komunikasi Iran Isa Zarepour dan Menteri Perminyakan Iran Javad Owji.
Pertemuan bilateral digelar di Ruang Abdul Muis, Gedung Kura-kura, Kompleks Parlemen. Puan pun didampingi oleh Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto.
Di awal pertemuan, Puan mengucapkan selamat datang kepada delegasi Presiden Iran di Indonesia. Menurutnya, adalah sebuah kehormatan Presiden Iran datang berkunjung ke DPR, sekaligus untuk membahas peningkatan kerja sama kedua negara. “Semoga kunjungan Yang Mulia ke Indonesia dapat berdampak positif bagi kerja sama kedua negara dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia dan Iran,” kata Puan.
Baca Juga: Ini Alasan Bukhori Yusuf Lolos Diproses MKD DPR usai Diduga KDRT Istri Muda
Pertemuan Puan dengan Presiden Ebrahim berlangsung hangat. Bahkan Puan juga menceritakan sejarah Gedung DPR yang dibangun oleh Presiden pertama Indonesia, Sukarno, khususnya Gedung Kura-kura yang menjadi lokasi pertemuan.
Puan juga menyinggung soal pertemuannya dengan Ketua Parlemen Iran, Baqer Qalibaf, di sela-sela Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Parliamentary Union of the Organisation of Islamic Cooperation (PUIC) ke-17 yang digelar di Aljazair, bulan Januari lalu.
Iran sendiri merupakan salah satu mitra politik utama Indonesia, pada tingkat regional dan internasional sejak tahun 1950. Fokus utama hubungan bilaterang Indonesia-Iran selain soal pemberdayaan perempuan, yakni dalam hal kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), ekonomi-perdagangan, serta kerja sama dalam menciptakan kestabilan di Teluk Persia.
Puan pun mendorong isu penguatan hubungan bilateral dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi. Mengingat, pada tahun 2022 lalu total perdagangan kedua negara mencapai 257,2 juta US Dollar. Total tersebut meningkat 25 persen dibanding tahun 2021 yang bernilai 208,9 juta US Dollar.
"Saya juga mendorong peningkatan perdagangan kedua negara melalui pengesahan perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) RI-Iran," jelas Puan.
Baca Juga: Eks Politikus PKS Bukhori Yusuf Mundur dari DPR Setelah Dilaporkan Aniaya Istri Kedua
Untuk diketahui, ekspor utama Indonesia ke Iran mencakup kelapa sawit, kertas dan produk kertas, papan kayu, suku cadang turbin gas sabun mandi dan karet. Sedangkan impor utama Indonesia dari Iran mencakup LPG, bitumen, aspal, petroleum jelly, paraffin wax dan kurma.