Keluhan Jemaah Haji, Kepanasan di Muzdalifah, AC Mati, Overcapacity Tenda dan Toilet Kurang
![Keluhan Jemaah Haji, Kepanasan di Muzdalifah, AC Mati, Overcapacity Tenda dan Toilet Kurang](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/29/87565-dpr.jpg)
Misalnya untuk 100 orang atau 200 orang, tapi diisi satu setengah kali lipatnya.
Suara.com - Anggota Komisi VIII DPR, John Kenedy Aziz, yang juga anggota Timwas Haji DPR berkesempatan mengunjungi Maktab No. 54, Kloter 02 Kabupaten/Kota Pariaman dan Kota Padang. Ada sejumlah keluhan yang ia terima dari para calon jemaah haji, mulai dari kepanasan di Muzdalifah karena bus telat, AC mati, overcapacity tenda dan toilet kurang.
"Saya melihat secara langsung, bagaimana perkembangan jemaah haji setelah tragedi Muzdalifah. Mendengarkan cerita dari mereka, kita merasa perihatin bahwa jam 2, siang panas-panasan dan masih berada di Musdalifah. Bahkan di sana tidak ada makanan, minuman dan tidak ada kepastian kapan jemaah jaji akan sampai di Mina. Alhamdulilah, sebagian besar sehat, tapi ada yang masih diinfus dan saya ikut berduka cita, ada satu orang yang meninggal dari insiden tersebut,"ujar John saat mengunjungi sejumlah Maktab di Mina, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (29/6/2023).
Kemudian, politisi F-Golkar ini mengatakan, di pertendaan, ada keluhan AC mati selama dua hari mereka tinggal. Selain itu, ada keluhan mengenai tenda yang overcapacity, misalnya untuk 100 orang atau 200 orang, tapi diisi satu setengah kali lipatnya.
"Sehingga para jemaah haji itu nongkrong-nongkrong dan tidur-tiduran di gang-gang kecil. Bahkan ada yang kemudian kita lihat, mereka membuat tenda darurat yang diisi dengan kasur, lalu di setiap tenda, ada yang kasurnya sudah lengkap, tetapi banyak juga kasurnya yang kurang," terang John.
Baca Juga: Viral Tampilan Sajian untuk Jemaah Haji, Disebut Mirip Chum Bucket hingga Makanan Napi
Legislator Dapil Sumbar II ini menambahkan, mengenai masalah kekurangan toilet, rata-rata para jemaah harus antre selama 1 sampai 2 jam. Bahkan ada yang sampai mengeluarkan hadas, karena sudah tidak tahan di pakaiannya.
"Ini tentu menjadi perhatian kita. Tadi kami melihat, banyak sekali toilet anjang antreannya oleh jemaah. Kemudian mengenai harapan mereka dari Mina kembali ke hotel. Berharap, supaya busnya yang akan mengantar ke Hotel di Masjidil Haram tepat waktu dan tidak over time lagi," katanya.
John menegaskan, untuk pemerintah, saran-saran dari rakyat maupun anggota DPR harus betul -betul diperhatikan.
"Bahkan terakhir kita rapat dengan pemerintah yang dihadiri oleh menteri, itu sudah kita sampaikan rekayasa risiko, seumpanya tiba -tiba terjadi, seperti insiden di Musdalifah kemarin. Kita berharap supaya antara DPR dengan pemerintah dapat bersinergi, bersama -sama untuk memecahkan masalah -masalah mengenai pemberangkatan atau pelaksanaan ibadah haji," imbuh John
Baca Juga: Imbas Terlantar di Arafah, Beberapa Jemaah Lansia Pingsan Usai Lempar Jumroh di Mina