Banyak yang Terlantar di Muzdalifah, Timwas Haji Minta Pemerintah Fokus Rehidrasi Jemaah

Fabiola Febrinastri
Banyak yang Terlantar di Muzdalifah, Timwas Haji Minta Pemerintah Fokus Rehidrasi Jemaah
Anggota Timwas Haji DPR, Mufti Anam. (Dok: DPR)

Banyak jemaah haji mengalami kehausan karena suplai konsumsi terlambat.

Suara.com - Anggota Timwas Haji DPR, Mufti Anam minta pemerintah agar segera fokus melakukan rehidrasi terhadap ribuan jemaah haji RI yang sempat terlantar di Muzdalifah. Karena keterlambatan penjemputan itu, banyak jemaah haji mengalami kehausan karena suplai konsumsi terlambat.

"Saat ini, cuaca di sini memang sangat terik, berkisar 43-44 derajat Celcius. Tentu ini sangat berpengaruh pada kondisi jemaah. Perlu segera dilakukan penanganan, termasuk dari sisi kesehatan untuk mengembalikan kondisi tubuh jemaah," ujar Mufti Anam, saat memberikan keterangan kepada Tim Parlementaria, baru-baru ini.

Imbas kejadian tersebut, politisi F- PDI Perjuangan ini mendukung, agar Kementerian Agama melakukan evaluasi untuk penyempurnaan pelayanan ke depan, agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, termasuk kecepatan dan keefektifan dalam mengangkut jemaah di tengah situasi yang begitu padat.

"Sampai sekarang pukul 15.25 (waktu setempat) masih ada jamaah terlantar di Mudzalifah kloter Sub 16. KBIH Jabal Nur, karena tidak ada bus, tidak dapat makan dan minum. Puluhan pingsan dan sudah saya telepon Dirjen PHU, lagi mau diatasin," ucapnya.

Baca Juga: Komisi VIII ke Tanah Suci, Tenda Jemaah Haji Indonesia di Mina Overcapacity

Legislator Dapil Jatim II ini mengatakan, dari pengaduan yang diterima dari para jemaah haji, banyak di antara mereka yang mengalami haus berlebihan. Tubuh jemaah juga lemas karena telatnya asupan makanan dan minuman.

"Proses rehidrasi harus segera dilakukan dengan meminum cairan, meminum air putih, termasuk dengan cairan yang mengandung elektrolit baik untuk mengganti cairan yang hilang," ujar Mufti 

Selain itu, Mufti juga meminta tim medis menambah kekuatan untuk menangani kasus ribuan jemaah kehausan, lapar, dan kepanasan. Berbagai kesiapan harus dilakukan tim medis.

"Tim medis harus stand by bersiap dengan kekuatan yang mungkin bisa ditambah, baik secara personel maupun alatnya. Pertolongan pertama harus dilakukan dengan baik, set infus dan sebagainya dijalankan dengan baik untuk meminimalisasi perburukan kondisi jemaah yang kehausan dan kepanasan," pungkasnya.

Baca Juga: Sufmi Dasco Kunjungi Sejumlah Tenda Jemaah Haji di Mina, Ini Temuannya


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI