Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Perketat Mitigasi Kesehatan Jemaah Jelang Puncak Haji

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Perketat Mitigasi Kesehatan Jemaah Jelang Puncak Haji
Dok: DPR

Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan para jemaah dalam kondisi kesehatan yang optimal saat melaksanakan ibadah haji di Armuzna.

Suara.com - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mendesak Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperketat mitigasi kesehatan jemaah haji Indonesia menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan para jemaah dalam kondisi kesehatan yang optimal saat melaksanakan ibadah haji di Armuzna.

"Yang harus dimitigasi adalah kemungkinan, karena pola dari jemaah haji kita yang meninggal itu terjadi pada puncak haji dan setelah puncak haji," ujar Anggota Timwas Haji DPR RI, Ace Hasan Syadzily, di Makkah, Jumat (14/6/2024).

Hingga saat ini, tercatat ada 112 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia. Timwas meminta Kemenag untuk melakukan mitigasi ketat terhadap aspek kesehatan para jemaah, terutama untuk mengelola haji yang lansia dan difabel guna menekan angka kematian saat puncak haji.

Ace Hasan Syadzily, yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, menekankan pentingnya perencanaan matang terkait pergerakan para jemaah mulai dari hotel ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Baca Juga: Menuju Puncak Haji: Ini Makna Mendalam Mengenai Wukuf di Arafah

"Kami meminta agar pergerakan jemaah betul-betul dipersiapkan skenarionya," katanya.

Puncak ibadah haji di Armuzna akan dilaksanakan pada 9-10 Dzulhijah, dan para jemaah mulai berangkat menuju ke Arafah sejak Jumat, (14/6/2024) siang waktu setempat. Dalam upaya mendukung kenyamanan beribadah, Kementerian Perhubungan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Arab Saudi menyiapkan jalur khusus ramah jemaah haji lansia yang menghubungkan Arafah dan Muzdalifah.

Jalur ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas para jemaah, khususnya yang lansia dan difabel. Wakil Menteri Perhubungan terkait, Tareq Ziyad Al-Shami, menyatakan bahwa jalan setapak sepanjang 1 kilometer dengan lebar 15 meter ini terbuat dari bahan campuran bitumen, aspal, dan karet. Permukaan jalan ini dicat dengan cat khusus berwarna abu-abu cerah, yang mampu meredam panas sebesar 13 hingga 15 derajat Celsius.

"Masyarakat bisa berjalan dari Arafah ke Muzdalifah melalui jalan setapak ini tanpa merasakan sakit pada lutut atau kram pada lutut. Memang diketahui, orang lanjut usia sering mengalami nyeri lutut dan punggung. Kami ingin memberi kemudahan ketika mereka sedang berjalan," jelas Tareq di Arafah.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih nyaman dan aman, serta meminimalkan risiko kesehatan yang bisa terjadi selama puncak haji di Armuzna.

Baca Juga: Hari Ini Puncak Ibadah Haji 2024, Begini Kondisi Jabal Rahmah: Penanda Cinta Utusan Allah


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI