Kuswiyanto, dari Remaja Masjid hingga Legislator

Arsito Hidayatullah | Tri Setyo
Kuswiyanto, dari Remaja Masjid hingga Legislator
Anggota Komisi VIII DPR RI, Kuswiyanto. [Dok. pribadi]

Dia adalah salah seorang penggagas 'grand design' pendidikan di Jawa Timur.

Suara.com - Pria bernama lengkap Drs Kuswiyanto MSi ini merupakan juga salah seorang politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN), yang kini bertugas di Komisi VIII DPR RI periode 2014-2019. Komisi yang salah satunya membidangi pendidikan agama ini dinilai cocok dengan sosok dan latar belakangnya.

Pria yang terlahir pada 31 Desember 1965, di Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) ini mengaku dirinya sedari kecil memang telah aktif berorganisasi. Awal mula keterlibatannya berorganisasi, menurut Kusmiyanto, adalah saat aktif di organisasi Remaja Masjid di daerahnya, sebelum kemudian dia akhirnya juga menjajak dunia aktivis di kampusnya, Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Sebelum akhirnya terjun ke ranah politik, Kuswiyanto mengaku pernah menjadi guru dan Kepala Sekolah di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Sementara, awal karier politiknya baru dimulai ketika Kuswiyanto bergabung dengan PAN, bahkan bisa dikatakan ikut membidani kelahiran PAN pada tahun 1998 lalu di Jatim.

Aktif dan sibuk di PAN, Kuswiyanto pun tak lama segera berlabuh ke lembaga legislatif, tepatnya dengan duduk sebagai anggota DPRD Jatim selama dua periode, yakni sejak 2004 sampai 2014. Di DPRD Jatim itu dia bertugas di komisi yang dirasakan memang sesuai latar belakangnya, yakni Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra).

"Bidang Kesra ini kan mencakup tentang kesehatan, pendidikan, dan pemuda dan olahraga. Kebetulan itu kan (juga) dekat dengan background saya sebelumnya," tutur Kuswiyanto.

Saat menjadi anggota DPRD Jatim tersebut, naluri Kuswiyanto sebagai seorang pendidik ternyata belum luntur. Hal itu antara lain dibuktikannya ketika menggagas "grand design pendidikan" di Jawa Timur, yang lantas menjadi cikal bakal Perda tentang Pendidikan di daerah itu.

Kesetiaan Kuswiyanto dalam memperjuangan pendidikan ternyata tidak selesai sampai di ranah DPRD. Sebab pada tahun lalu, dia lantas terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019, tepatnya bergabung di Komisi VIII yang masih berurusan dengan bidang pendidikan. Hanya saja kini, dunia pendidikan yang diurusi Kuswiyanto lebih berhubungan dengan pendidikan agama, tepatnya menyangkut Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, hingga perguruan tinggi.

Terkait tugasnya sejauh ini, Kuswiyanto yang juga menjadi salah satu angggota Panitia Kerja (Panja) Ibadah Haji, mengaku cukup berbangga dengan keputusan yang diusulkan Panja Komisi VIII mengenai biaya ibadah haji tahun 2015, yang dipastikan mengalami penurunan dibanding tahun 2014.

Sebagai politisi yang kini berkiprah di kancah nasional, Kuswiyanto pun menyatakan bahwa dunia politik harusnya tidaklah menjadi sesuatu yang kerap dipandang "negatif" oleh masyarakat.

"Politik itu bila dilakukan dengan benar, maka akan ada banyak hal yang bisa dipersembahkan bagi rakyat, karena kebijakan politik itu mampu mengubah berbagai hal," ungkapnya, sembari mengakui masih perlu banyak pembenahan agar kepentingan rakyat dapat disalurkan secara maksimal.

Lebih jauh, Kuswiyanto pun menyatakan yakin bahwa Indonesia memiliki modal yang sangat besar untuk maju. Menurutnya, jika pemerintahan bisa dibangun oleh jajaran birokrasi, politik, serta elemen kultural seperti ormas dan lainnya, yang bertemu di satu titik dan bersinergi, maka itu akan menjadi satu kekuatan yang sangat besar dan dahsyat bagi kemajuan Indonesia.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI