Dalam Diskusi BIN di DPR, Nama Sutiyoso Mendapat Dukungan
Priyo Budi Santoso berkeyakinan Sutiyoso akan disetujui DPR untuk menjadi Ketua BIN.
Suara.com - Dalam acara diskusi Dialektika Demokrasi yang bertajuk "Badan Intelijen Negara dan Pertahanan Nasional" yang diselenggarakan di ruang wartawan DPR RI, Kamis (11/6/2015), hadir sejumlah tokoh.
Mereka antara lain adalah Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, Ketua Fraksi PKB Helmy Faisal Zaini, serta mantan Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 Priyo Budi Santoso. Acara tersebut secara khusus membahas tentang pengajuan calon tunggal Kepala BIN yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Sutiyoso.
Menanggapi pencalonan itu, Helmy menilai ini harus menjadi momentum koreksi untuk lebih memahami isu intelijen seperti ISIS. Dia sendiri mengaku mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi dalam menunjuk Sutiyoso untuk menjadi calon Kepala BIN.
"Saya sebagai anggota dewan senang dan mengapresiasi keputusan Presiden dalam menunjuk calon Ketua BIN yang baru," ujar Helmy.
Sementara itu, Priyo Budi Santoso mengatakan bahwa sebelum Presiden mengajukan satu nama sebagai calon Ketua BIN, sesungguhnya ada beberapa nama yang muncul sebagai calon. Di antaranya menurutnya adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Ahmad Ali yang cukup dekat dengan masyarakat sipil, juga ada nama Sjafrie Samsuddin, serta nama Hendro Priyono.
Priyo sendiri mengaku menilai Sutiyoso merupakan tokoh senior yang cukup mumpuni. Dia pun berkeyakinan bahwa Sutiyoso akan disetujui oleh DPR untuk menjadi Ketua BIN yang baru.
"Tidak ada alasan untuk DPR menolak Sutiyoso," tegas Priyo, sembari menambahkan bahwa satu hal yang dapat menggagalkan langkah Sutiyoso menjadi Kepala BIN hanyalah posisinya sebagai Ketua Umum PKPI.