Pimpinan DPR RI Turut Berduka atas Tragedi di Mina

Arsito Hidayatullah
Pimpinan DPR RI Turut Berduka atas Tragedi di Mina
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri). [Antara]

Diharapkan agar tidak ada lagi peristiwa atau insiden lainnya kelak.

Suara.com - Ketua DPR RI, Setya Novanto mengucapkan belasungkawa dan duka cita atas terjadinya peristiwa Mina kepada korban Tragedi Mina. Hal itu diungkapkannya, Kamis (24/9) langsung dari tanah suci.

"DPR RI mengucapkan duka cita atas terjadinya peristiwa Mina. Kami juga mendoakan seluruh jemaah haji yang meninggal dunia khusnul khotimah, diberi tempat terindah disisi Allah SWT. Dan untuk keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan atas musibah ini," ungkap Setya Novanto.

Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini juga berharap agar tidak ada lagi peristiwa lainnya hingga seluruh jemaah haji dapat menyelesaikan ibadah dan kembali ke Tanah Air dengan selamat dan sehat.

Senada dengan Ketua DPR RI, melalui siaran persnya, Wakil Ketua DPR RI bidang kesejahteraan rakyat, Fahri Hamzah, mengucapkan belasungkawa atas tragedi Mina. Lebih lanjut ia menjelaskan secara kronologis tragedi Mina mungkin terjadi akibat penumpukan yang seolah tidak diatur dan tidak bisa dihindari dalam menjalankan setiap prosesi ibadah haji.

"Hanya prosesi wukuf di Arofah yang disepakati sebagai titik di mana seluruh jamaah haji dari seluruh negara dan mazhab berada di padang Arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah (Rabu 23 September), maka selanjutnya, apa yang terjadi setelah Arofah tidak diatur regulasinya, tidak dikomunikasi secara ketat dan diserahkan pada masing-masing negara dan bahkan masing-masing jamaah. Maka berbondong-bondonglah mereka yang ingin segera menuntaskan rukun dan wajib haji ke Mina untuk melontarkan jumroh pada saat yang sama. Inilah yang terjadi pada jalur musibah itu," jelas Fahri.

Dengan demikian ditambahkan Fahri, dapat dipastikan bahwa yang menjadi korban adalah mereka yang memutuskan untuk berangkat melontarkan Jumroh sehabis subuh, karena kejadiannya sekitar jam sembilan pagi. Padahal di saat yang sama Masjidil Haram sedang berlangsung salat Iedul Adha.

"Memang pemerintah Saudi sudah membangun banyak jalur setelah kejadian Mina yang menelan korban hampir 1.500 orang tahun 1990. Tetapi, rasanya pergerakan jamaah masih sangat tidak terkendali dan juga tidak terfasilitasi," ungkapnya.

Lewat siaran persnya pula, politisi Fraksi PKS ini mengatakan setelah tragedi jatuhnya crane beberapa waktu lalu dan tragedi Mina yang berulang, maka selayaknya Indonesia mengambil inisiatif untuk mendesak pemerintah Saudi agar membicarakan penyelenggaraan haji secara bersama-sama. Meski demikian, Fahri juga mengapresiasi Amirul Hajj dan Menteri Agama Indonesia yang cukup berani menyentil Pemerintah Saudi dalam sambutan menjelang wukuf kemarin maka tentu ini harus diteruskan.

"Menteri Agama RI kemarin menyatakan bahwa Saudi harusnya bisa membangun fasilitas yang lebih baik bagi jamaah karena Saudi punya segala kemampuan untuk itu. Hal ini agar tragedi yang berulang ini tidak boleh dianggap sebagai bagian dari haji. Padahal ini adalah musibah yang harus dihindari," pungkasnya melalui siaran persnya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI