DPR Bahas Sistem Keamanan Terpadu untuk DPR

Siswanto | Bagus Santosa
DPR Bahas Sistem Keamanan Terpadu untuk DPR
Rapat paripurna DPR [suara.com/Tri Setyo]

Badan Legislasi DPR tengah membahas sistem keamanan terpadu di lingkungan MPR/DPR/DPD.

Suara.com - Badan Legislasi DPR tengah membahas sistem keamanan terpadu di lingkungan MPR/DPR/DPD.

Wakil Ketua Baleg DPR Firman Soebagyo menyatakan sistem keamanan terpadu harus segera dilaksanakan, mengingat gedung parlemen merupakan obyek vital.

"Lingkungan parlemen adalah obyek vital nasional. Pengamanan untuk obyek vital nasional yang bertanggungjawab adalah aparat keamanan. Di komplek parlemen ini ada tiga lembaga negara, tapi beda protap, maka sistem keamanan dibikin terpadu, di bawah satu komando, di bawah kepolisian," kata Firman di gedung DPR, Jumat (2/10/2015).

Menurut Firman keberadaan petugas Pengamanan Dalam dirasakan kurang optimal.

Dia berharap sistem keamanan terpadu dapat menjamin keamanan dan keselamatan siapapun di dalam kompleks parlemen.

"Ke depan kita harus punya sistem, manajemen keamanan. Yang jelas kita ini membuat aturan untuk melindungi seluruh masyarakat yang memang akan melakukan aktivitas dalam gedung ini," kata Firman.

Orang Jualan Gampang Masuk ke DPR

Anggota Fraksi Hanura Syarifuddin Sudding setuju aturan ini. Saat ini, katanya, situasi kerja di DPR tidak kondusif, apalagi orang tidak dikenal begitu mudah masuk kompleks DPR.

"Kita itu di atas, di ruangan, orang bebas masuk. Bahkan penjual sarung, itu sudah ada ketika kita ingin keluar ruangan. Nawarin sarung, batik, dan lain-lain, langsung ketok-ketok pintu. Itu membuat kita tidak nyaman, " kata Suding.

Dia ingin pengamanan gedung diketatkan, semua orang yang keluar masuk gedung harus dikontrol.

"Lebih bagus ditertibkan hal seperti itu. Terutama pihak Pamdal, biar nggak gampang aksesnya. Saya terus terang saja, beberapa kali orang ketok-ketok pintu, katanya ada yang mau ketemu, pas masuk ternyata jualan batik, jual celana, kan kacau," kata dia.

"Kita terus terang saja, lihat saja, orang sembarang masuk, orang jualan, kue, roti, naik ke ruangan. Ada lho yang jual roti pagi-pagi. Tawarin roti masuk ke ruangan. Ini kan gimana itu bisa meloloskan itu," tambah anggota Mahkamah Kehormatan Dewan.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI