Kasus Putri Fadli Zon Membesar, Ini Penjelasan Lengkap DPR
Winantuningtyas menjelaskan beberapa hal terkait keberangkatan Shafa.
Suara.com - Sekretaris Jenderal DPR RI Winantuningtyas Titi Swasanany konferensi pers untuk mengklarifikasi pemberitaan yang berkembang di media massa terkait keberangkatan putri Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Shafa Sabila Fadli, ke New York, Amerika Serikat.
Bertempat di Media Center DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/06/2016), Winantuningtyas menjelaskan beberapa hal terkait keberangkatan Shafa dalam rangka mengikuti kursus singkat Stagedoor Manor 2016 di Loch Sheldrake, New York.
“Komunikasi dimulai dari Pak Fadli Zon kepada Pak Isnu (Kepala Bagian Sekretariat TU Korpolkam), staf langsung yang melekat dengan beliau (Fadli Zon). Diterjemahkan oleh Pak Isnu dengan menghubungi Pak Saiful,” kata Winantuningtyas didampingi Kepala Biro Kerjasama Antar Parlemen Saiful Islam dan Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Suratna.
Winantuningtyas menambahkan kata ‘pendampingan’ yang ada di surat faksimile dari Setjen DPR RI yang dikirimkan kepada KBRI Washington DC dan KJRI New York karena berasal dari template surat yang biasa digunakan oleh KSAP kepada KBRI dan KJRI di luar negeri. Dimana template surat itu untuk kepentingan dinas anggota dewan.
“Template surat itu untuk kepentingan dinas anggota dewan, karena sudah Jumat (10/6/2016) sore, sedangkan putri Pak Fadli Zon berangkat ke AS itu Sabtu (11/6/2016) dini hari, pukul 00.40 WIB. Kemudian dipakailah template surat yang dirasa kurang pas, yakni masih ada kata pendampingan,” kata Winantuningtyas.
Winantuningtyas menegaskan ketika anggota dewan menghadiri konferensi internasional di luar negeri, dalam rangka melaksanakan diplomasi parlemen. Sudah lazimnya, setiap anggota menghadiri konferensi internasional selalu didampingi pejabat dari KBRI.
“Oleh karena itu, format surat faksimile-nya menjadi seperti itu. Ini yang kemudian terburu-buru, template surat yang terpilih adalah yang menggunakan kata pendampingan. Padahal sudah jelas, penyelenggara kursus singkat ini melarang adanya pendampingan. Ini ada kesalahan teknis,” kata Winantuningtyas.
Saiful menjelaskan kesekjenan memiliki wewenang untuk menangani keseluruhan hubungan DPR RI dengan parlemen seluruh dunia, termasuk organisasi internasional, dan konferensi internasional. Semua surat yang berhubungan dengan kegiatan anggota dewan di luar negeri, dapurnya ada di KSAP.
“Selama ini template-nya adalah terkait konferensi. Karena waktu itu sudah Jumat sore, sedangkan putri Pak Fadli Zon berangkat pada hari sabtu, sedangkan hari sabtu kantor sudah libur. Maka saya merespon begitu cepat, dengan tanpa memperhatikan yang sebenarnya tidak ada kata ‘pendampingan’, tetapi hanya penjemputan,” kata Saiful.
Saiful mengakui tidak mengoreksi kata-kata dalam surat. Termasuk adanya kata ‘pendampingan’ sehingga terlewatkan karena dikejar untuk segera dikirim ke KBRI dan KJRI.