Pemangkasan Tunjangan Guru Pengaruhi Kualitas Pendidikan

Siswanto | Dian Rosmala
Pemangkasan Tunjangan Guru Pengaruhi Kualitas Pendidikan
Anggota Komisi X DPR Yayuk Sri Rahayuningsih pada saat kunker Komisi X di Maluku. [DPR]

"Kemungkinan pahitnya nasib guru yang berhak mendapatkan tunjungan profesi ini nampaknya belum bisa terselesaikan," kata Yayuk.

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Nasional Demokrat Yayuk Sri Rahayuningsih menilai nasib sertifikasi guru dan pendidikan akan semakin sulit akibat pemangkasan tunjangan hingga Rp23,3 triliun.

"Kemungkinan pahitnya nasib guru yang berhak mendapatkan tunjungan profesi ini nampaknya belum bisa terselesaikan," kata Yayuk di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Menurut Yayuk bukan hal yang mudah bagi para guru mengejar target syarat untuk mendapatkan tunjangan profesi tersebut.

Yayuk menyesalkan alasan pemotongan tersebut karena dinilai over budgeting. Menurutnya Kemendikbud maupun DPR harusnya punya database yang kuat sewaktu membahas anggaran.‎

"Artinya perlu diklarifikasi dulu dong, antara jumlah guru dengan anggaran yang tidak rasional itu. Jangan langsung potong sepihak saja," ujar Yayuk.

Yayuk meminta Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy dan Badan Anggaran DPR menyisir secara serius database guru yang berhak mendapatkan tunjangan. Sebab, dengan demikian akan mencerminkan pemerintah dan DPR benar-benar bekerja menjalankan fungsi anggarannya.

Yayuk juga mengingatkan pemerintah agar selalu memperhatikan kesejahteraan para guru. 

"Artinya pemangkasan (tunjangan guru) itu, jangan sampai pemerintah langgar amanat undang-undang," kata Yayuk.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI