Anggota DPR: Cetak Uang Baru Tidak Urgen

Siswanto | Dian Rosmala
Anggota DPR: Cetak Uang Baru Tidak Urgen
Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan. (DPR)

BI akan merilis 11 uang baru yang terdiri dari tujuh uang kertas dan empat uang logam.

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengatakan di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil saat ini, sangat tidak urgen mencetak 11 uang baru seperti yang akan dirilis pemerintah. Peredaran uang tersebut tidak tepat waktu, lantaran kini keuangan negara sedang mengalami defisit dan berpengaruh pada tingkat inflasi.

Heri mengatakan pemerintah harus menyertakan urgensinya, karena mencetak uang baru butuh biaya yang tidak murah. Padahal, saat yang sama pemerintah sedang melakukan penghematan dengan memangkas anggaran kementerian/lembaga. Harusnya pemerintah memikirkan bagaimana keuangan negara sehat kembali, bukan menerbitkan uang baru.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah menandatangani Kepres Nomor 13 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional pada pecahan uang kertas dan logam.  

“Cetak uang saat ini tidak urgen. Bila cetak uang baru karena alasan target pajak yang mungkin tidak tercapai, itu keliru. Sebaliknya, ekonomi justru akan terganggu bila cetak uang baru tidak diawasi,” kata politisi muda Partai Gerindra.

Ketimbang mencetak uang baru, kata Heri, lebih baik mengusut dugaan korupsi mesin Intaglio Komori yang dibeli Perum Peruri dengan tipe IC-532III yang tidak sesuai spesifikasi. Hinga kini skandal tersebut tak jelas pengusutannya.

“Saya berharap pemerintah, khususnya BI, menjaga stabilitas jumlah uang yang beredar di masyarakat. BI dengan kebijakannya harus menyediakan kebutuhan uang rupiah di masyarakat dengan jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi yang layak edar,” ujar politisi dari dapil Jabar IV.

Menurut Heri BI perlu memberi perhatian bahwa uang yang diterbitkan harus dapat mempermudah transaksi pembayaran tunai, mudah digunakan, mudah dikenali, tahan lama, dan sulit dipalsukan. Memperkuat pengawasan juga jadi keniscayaan untuk memberantas peredaran uang palsu. BI, kata Heri, perlu mengupayakan agar uang yang beredar di masyarakat cukup dan sesuai jenis pecahannya.

Seperti diketahui, BI akan merilis 11 uang baru yang terdiri dari tujuh uang kertas dan empat uang logam. Semua uang tersebut bergambar pahlawan nasional. Misalnya, pecahan uang kertas Rp100 ribu bergambar Soekarno-Hatta. Pecahan Rp50 ribu bergambar H. Djuanda Kartawidjaja. Gambar Idham Chalid menghiasi uang Rp5 ribu. Husni Thamrin untuk uang Rp20 ribu.

Sementara untuk uang logam, di antaranya pecahan Rp1.000 bergambar I Gusti Ketut Pudja, TB Simatupang untuk uang logam Rp500, Tjiptomangunkusumo untuk Rp200, dan Herman Johanes untuk Rp100.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI