Anggota DPR Kecewa Perolehan Medali Kontingen Lampung

Siswanto | Dian Rosmala
Anggota DPR Kecewa Perolehan Medali Kontingen Lampung
Anggota Komisi X DPR Dwita Ria Gunadi [DPR]

Hingga hari ini, posisi Jabar belum bisa disusul oleh kontingen lain.

Anggota Komisi X DPR Dwita Ria Gunadi mengaku prihatin dengan hasil perolehan kontingan Lampung pada perhelatan PON ke XIX di Jawa Barat. Pasalnya pada perhelatan akbar olahraga empat tahunan itu, Kontingen Lampung tidak masuk 10 besar. Dikabarkan, hingga berita ini diturunkan, mereka masih berada diperingkat 14.

“Hasil PON kali ini berada dibawah hasil tahun 2012, dimana Lampung masih duduk diperingkat 10. Idealnya sih, semakin hari semakin baik, itu baru kemajuan. Kalau semakin hari semakin turun peringkat, artinya perlu dipertanyakan komitmen KONI Lampung,” kata Dwita, Rabu (28/9/2016).

Politisi Fraksi Gerindra mengungkapkan total pertandingan pada PON sebanyak 756 nomor pertandingan, artinya ada 756 emas, 756 perak dan 756 perunggu. Jika Kontingan Lampung hanya memperoleh 11 emas, 7 perak, dan 15 perunggu, maka jika dipersentase kemenangan kontingen Lampung tidak sampai 2 persen.

“Pemerintah Provinsi Lampung harus bertanggung jawab terhadap hasil penurunan prestasi olahraga di Provinsi Lampung, dalam hal ini KONI Lampung,” ujar politisi asal dapil Lampung II.

Hingga hari ini, posisi Jabar belum bisa disusul oleh kontingen lain, dengan perolehan 433 medali, terdiri dari 177 emas, 124 perak, dan 132 perunggu. Posisi kedua ditempati Kontingen Jawa Timur dengan 335 medali, terdiri dari 115 emas, 112 perak, dan 108 perunggu.

Posisi ketiga masih diisi DKI Jakarta dengan 324 medali. Rinciannya, 109 emas, 110 perak, dan 105 perunggu. Kemudian Jawa Tengah berada di posisi keempat dengan perolehan 135 medali, yang terdiri dari 23 emas, 47 perak, dan 65 perunggu. Menutup posisi posisi lima besar, ditempati oleh Kalimantan Timur dengan 97 medali, dengan rincian 17 emas, 26 perak, dan 54 perunggu. 


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI