Wakil Ketua Komisi VIII: Ahok Pegang Banyak Kartu Mati Jokowi

Ruben Setiawan
Wakil Ketua Komisi VIII: Ahok Pegang Banyak Kartu Mati Jokowi
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid. (Biro Pemberitaan Parlemen DPR RI)

Aksi blusukan Jokowi selama ini dinilai hanya pencitraan.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menilai, aksi blusukan Presiden Jokowi yang dilakukan selama ini hanyalah pencitraan. Pasalnya, Jokowi tidak berada di tempat saat Aksi Damai Bela Islam Jilid II, Jumat (4/11/2016).

"Harusnya presiden menemui wakil demonstran, mereka sudah bersusah payah datang dari berbagai pelosok dengan aksi yang damai dan tertib malah ditinggalkan. Aspirasi mereka sangat bagus dan konstitusional, yakni penegakan hukum bagi penista agama dan perusak kerukunan umat beragama," kata Politisi F-Gerindra yang juga ikut serta dalam Aksi tersebut, Jum'at.

Ditambahkannya, presiden yang selama ini sering blusukan mencitrakan diri aspriratif kepada rakyat, tapi entah kenapa sekarang sulit menerima aspirasi rakyatnya. Jika aspirasi tidak ditindaklanjuti dengan serius, maka akan menggangu sektor lain bahkan menjadi bom waktu.

Menurut Sodik, ada sebuah keanehan yg luar biasa dengan presiden. Ia yang juga dinilai sering peduli dan menangani langsung  terhadap perkara kecil, tapi sangat lambat reaksinya dalam penegakkan hukum bagi seorang ahok.

"Dengan lambatnya kasus ini, menguatkan dugaan orang bahwa Jokowi tidak berani tegas bertindak, karena Ahok pegang banyak kartu mati Jokowi," tegasnya.

Selain itu, lanjut Sodik, aksi ini adalah akumulasi dari kekecewaan umat dan masyarakat terhadap seorang ahok, yang menurut mereka belum punya prestasi dan sumbangsih apa-apa kepada NKRI, dibandingkan dengan para pejuang dan pemimpin bangsa indonesia terdahulu.

Apalagi, kata Sodik, dengan kepribadian Ahok yang arogan, merasa paling bersih, pintar dan hebat, serta paling berjasa sehingga pikiran dan mulutnya banyak melecehkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk surat Al Maidah.

Politisi Dapil Jawa Barat I ini,  merasa takjub dengan jutaan demonstran yang datang dari berbagai pelosok. Apalagi, dengan kesadaran nurani yang dalam, tulus dan sabar datang  membiayai sendiri perjalanannya ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya langsung kepada presiden

"Saya datang dan menyaksikan sendiri serta berdialog dengan para demonstran didampingi dengan Pimpinan DPR" terangnya.

Ia menambahkan, dua pimpinan DPR yang hadir dalam demo tentu akan juga menangkap aspirasi masyarakat. Yaitu dengan meminta penjelasan dan mendesak pemerintah untuk segera merespon aspirasi ini.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI