Isu Rush Money, Fahri: Jangan Terjebak Kampanye Pembangkangan

Siswanto | Bagus Santosa
Isu Rush Money, Fahri: Jangan Terjebak Kampanye Pembangkangan
Fahri Hamzah [suara.com/Dian Rosmala]

Dia menerangkan kampanye pembangkangan seperti ini bertujuan untuk membentuk p?erlawanan rakyat.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah meminta ‎masyarakat jangan terpancing kampanye pembangkangan yang belakangan ini marak di media sosial, salah satunya ajakan untuk rush money pada 25 November.
 
"Oleh sebab itu, saya meminta agar masyarakat jangan terjebak pada kampanye pembangkangan," kata Fahri, Jumat (18/11/2016).
 
Dia menerangkan kampanye pembangkangan seperti ini bertujuan untuk membentuk p‎erlawanan rakyat terhadap pemerintah. Fahri meminta supaya upaya-upaya pembangkangan itu disikapi pemerintah dengan baik agar tidak membentuk citra negatif di mata bangsa luar.
 
"Rakyat adalah elemen paling penting, karena itu cara bereaksi dan bersikap supaya rakyat positif itu harus diatur. Sebab, di antara cara rakyat itu melakukan perlawanan adalah apa yang disebut pembangkangan publik," ujarnya.
 
Fahri mengatakan isu tersebut muncul karena ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Itu sebabnya, dia meminta pemerintah lebih peka dalam mendengar keluhan rakyat.
 
"Saya dengar ini karena ada yang merasa tidak didengar, bahkan tokoh buruh mereka juga akan melakukan pembangkangan karena merasa tidak didengar. Karena itu, ini tugas pemerintah, tugas kita juga, DPR. Untuk mendengarkan suara-suara yang tidak terdengar ini," tuturnya.
 
Gerakan rush money berkembang di media sosial bersamaan dengan rencana demonstrasi 25 November 2016. Rencana unjuk rasa tersebut tadinya dilakukan jika aparat penegakan hukum tidak menjadikan Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama ‎(Ahok) tersangka.
 
Setelah Ahok ditetapkan menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri, ternyata masih ada gerakan untuk demonstrasi dengan tuntutan baru yaitu penahanan terhadap Ahok.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI