Legislator Apresiasi Kesepakatan Aksi Super Damai 2.12

Fabiola Febrinastri
Legislator Apresiasi Kesepakatan Aksi Super Damai 2.12
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid. (dok: DPR)

Polisi dan TNI harus menjadi sahabat masyarakat.

Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid mengapresiasi adanya kesepakatan Aksi Super Damai 2.12 antara Polri, TNI, MUI dan GNPF-MUI.

"Kami sampaikan apresiasi kepada semua pihak yang bersepakat. Inilah yang kita harapkan selama ini sebagai pengamalan Pancasila dan ajaran Islam, yakni musyawarah untuk mufakat," ujar politisi F-Gerindra dalam siaran persnya, Selasa (29/12/2016).

Ditambahkannya, umat Islam, kata Nabi Muhammad SAW, seperti lebah yang semua  tindakannya memberi manfaat kepada masyarakat dan lingkungannya. Dan kata KH Zainudin MZ (alm) akan menyengat dengan keras, jika dilecehkan dan dilukai.

Dengan demikian, lanjut Sodik, maka aksi 2 Desember nanti harus lebih  damai. Tidak ada lagi isu makar, apalagi adanya upaya adu domba dan konflik antar ulama.

Politisi Dapil Jawa Barat I ini juga berharap, tidak ada lagi pelarangan pengangkutan demonstran kepada perusahaan angkutan. Semua pihak, yaitu pendemo, Polri dan TNI harus kompak  menjaga aksi dari pihak-pihak yang mencoba memancing di air keruh dan tidak ikhlas pendemo (umat Islam) bersahabat dengan Polri dan TNI.

Selain itu, kata Sodik, proses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama jangan diganggu oleh pernyataan, kebijakan, dan tindakan yang tidak adil dan tidak menjunjung tinggi supremasi hukum. Semua orang sama kedudukannya di mata hukum.

"Jangan coba bermain api dan  bersikap tidak adil. Polisi dan TNI harus menjadi sahabat masyarakat dalam menjaga NKRI dari berbagai upaya yang menggangu stabilitas dan keutuhan NKRI," tekannya.

Sodik juga mengajak semua pihak, agar bersikap dengan sangat  hikmah dan kebijaksanaan yang tinggi dalam merawat NKRI, sekaligus proses edukasi yang beradab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI