Bamsoet: Mubaligh Merupakan Katalisator dan Stabilator Bangsa

Fabiola Febrinastri
Bamsoet: Mubaligh Merupakan Katalisator dan Stabilator Bangsa
Bamsoet menerima pengurus Badan Koordinasi Mubaligh se-Indonesia (Bakomubin), di ruang kerja Pimpinan DPR RI, Jakarta, Rabu (4/4/2018). (Sumber: Istimewa)

Bamsoet mengajak Bakomubin menjadi partner DPR RI .

Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menilai, para mubaligh merupakan katalisator dan stabilator bangsa. Mereka mempunyai tanggung jawab besar untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Pondasi utama Bangsa Indonesia, salah satunya terdiri dari para mubaligh. Saya yakin, para mubaligh dapat menjaga keutuhan Bangsa Indonesia dari perpecahan dan disintegrasi bangsa. Jangan sampai perjuangan yang sudah kita lakukan sejak masa pra kemerdekaan menjadi mubazir," ujar Bamsoet, saat menerima pengurus Badan Koordinasi Mubaligh se-Indonesia (Bakomubin), di ruang kerja pimpinan DPR RI, Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Bamsoet mengajak Bakomubin menjadi partner DPR RI dalam membahas berbagai RUU yang berhubungan dengan masalah sosial dan keagamaan. Bamsoet menjanjikan pintu gerbang DPR RI senantiasa terbuka lebar bagi para mubaligh yang ingin datang menyampaikan aspirasi.

"Mubaligh sebagai pemersatu dan juru bicara umat merupakan partner utama DPR dalam membahas dan memecahkan berbagai persoalan bangsa. Selama ada mubaligh, saya yakin bangsa dan negara Indonesia senantiasa tegak berdiri. Tidak akan ada perpecahan, karena saya yakin mubaligh senantiasa mengajak umat untuk membangun persaudaraan dan mencintai tanah air," tutur Bamsoet.

Ketua Umum Bakomubin, Ali Mochtar Ngabalin sependapat dengan Bamsoet. Ia menjelaskan, Bakomubin senantiasa berkomitmen menyiapkan mubaligh yang cinta Tanah Air. Bakomubin juga menyebarkan ajaran Islam bukan dengan kekerasan, namun dengan kelemahlembutan.

"Tentu kita ingin umat senantiasa dipenuhi kedamaian. Jangan sampai ada pergolakan maupun adu domba di masyarakat. Jika ada yang tidak sesuai, kita arahkan agar mengedepankan dialog. Jika tidak bisa, tentu ada koridor hukum yang bisa diambil. Terpenting umat jangan main hakim sendiri," ujar Ngabalin.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI