Komisi XI Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota BPK

Fabiola Febrinastri
Komisi XI Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota BPK
Rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018). (Sumber: Istimewa)

Semua anggota dewan yang hadir pun memberikan serangkaian pertanyaan .

Suara.com - Komisi XI DPR mulai menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 18 calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Uji kelayakan ini dibagi dalam dalam 3 sesi, yang akan dimulai pada sesi pertama, Senin, 16 April 2018; sesi kedua, Selasa, 17 April 2018, dan sesi ketiga, Rabu, 18 April 2018.

Wakil Ketua Komisi XI, Hafisz Tohir, selaku ketua rapat membuka serangkaian uji kelayakan dan kepatutan ini. Semua anggota dewan yang hadir pun memberikan serangkaian pertanyaan untuk dijawab masing-masing calon.

“Komisi XI telah menerima 18 calon anggota BPK yang telah mendapat pertimbangan dari DPD RI, dan saat ini kita akan memasuki uji kelayakan dan kepatutan,” kata Hafisz, membuka rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018).

Politisi PAN ini menjelaskan, pelaksanaan uji kelayakan tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi dan pendalaman visi misi dari masing-masing calon. Nantinya, Komisi XI akan menentukan satu nama untuk disampaikan dalam rapat paripurna.

Fit and proper test calon anggota BPK ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai data diri dan pandangan atau visi dan misi. Jika terpilih sebagai anggota BPK, dan selanjutnya akan dipilih satu dari 18 calon, dan selanjutnya akan disampaikan pada rapat paripurna untuk diminta persetujuannya,” jelasnya.

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI, Johnny G Plate menuturkan, mekanisme pengambilan keputusan calon terpilih oleh Komisi XI akan ditentukan berdasarkan mekanisme yang disepakati, bisa melalui voting atau mufakat.

“Nanti melalui kami sendiri, kami akan teruskan pada rapat fraksi masing-masing. Kami yang akan menentukan itu di fraksi masing-masing. Kami bisa voting atau bisa musyarawah untuk mufakat. Tergantung mekanisme kami di Komisi XI,” tutur Johnny.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI