Halmahera Barat Ekspor Pisang ke Jepang dan Korea

Fabiola Febrinastri
Halmahera Barat Ekspor Pisang ke Jepang dan Korea
Deklarasi Petani Sebagai Profesi Unggulan dan Kampanye Kedaulatan Pangan Lokal, di Jailolo, Halbar, Maluku Utara, baru-baru ini. (Sumber: Istimewa)

Indonesia mampu ekspor pisang dan tidak ada impor.

Suara.com - Komisi IV DPR RI mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) atas program hortikultura pada komoditas pisang di Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara. Pasalnya, berbagai jenis pisang dapat tumbuh subur di Halbar. Bahkan, Kementan telah mengekspor 18 ton pisang pada 2017.

Wakil Ketua Komisi IV, Michael Wattimena menjelaskan, jenis pisang yang dapat tumbuh subur dan dominan di Halbar adalah mulu bebe, pisang raja, pisang tanduk, dan pisang sepatu. Ia berharap, pisang mulu bebe dapat menjadi komoditas unggulan dan siap masuk pasar lokal maupun ekspor.

"Saya apresiasi kinerja Menteri Pertanian, yang telah berhasil ekspor pisang 18 ribu ton dan tidak ada impor. Kita terus mendorong agar pisang terus dikembangkan di sini,” kata Michael, saat Deklarasi Petani Sebagai Profesi Unggulan dan Kampanye Kedaulatan Pangan Lokal, di Jailolo, Halbar, Maluku Utara, baru-baru ini.

Acara ini menjadi salah agenda kunjungan kerja Komisi IV ke Maluku Utara.

Selain pisang, politisi Partai Demokrat itu menuturkan, Kementan juga mengembangkan komoditas hortikultura, seperti jeruk siem dan durian.

“Tujuannya agar petani di Maluku, Maluku Utara, dan wilayah timur lainnya lebih sejahtera,” kata Michael.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi, mengatakan, secara nasional, pada 2017, luas ladang pisang mencapai 90 ribu ha dan produksinya 7,1 juta ton. Ia memastikan, Indonesia mampu ekspor pisang dan tidak ada impor pisang.

“Pada 2017 telah ekspor 18 ribu ton, senilai Rp 120 miliar ke Tiongkok, Malaysia, Jepang, Korea, Singapura, Emirat Arab, Oman dan lainnya. Pada 2018 ini, diharapkan ekspor naik lagi,” tuturnya.

Ia menegaskan, program tersebut sesuai arahan Mentan, Andi Amran Sulaiman. Komoditas pertanian yang dihasilkan petani harus berdaya saing, menghasilkan devisa dan mensejahterakan petani.

“Selain pisang di Halbar, juga telah dikembangkan jeruk Siem di Tidore Kepulauan, Kepulauan Sula dan Halmahera Tengah. Ada juga mangga di Tidore Kepulauan dan durian di Morotai,” jelasnya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI