DPR - Uni Eropa Bahas Perkembangan Kerja Sama
Industri kelapa sawit dianggap sebagai pemicu utama deforestasi.
Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, menerima kunjungan Delegasi Parlemen Uni Eropa. Dalam pertemuan ini dibahas beberapa perkembangan, diantaranya perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), perundingan Free Trade Agreement (FTA) antara ASEAN dan Uni Eropa (UE) atau ASEAN-EU FTA, dan isu hambatan produk sawit Indonesia di pasar Uni Eropa.
“Ini adalah delegasi besar dari parlemen Uni Eropa, dengan 13 orang anggotanya. Mereka membawa banyak isu, pertanyaan dan masukan-masukan untuk kita berdiskusi dan bertukar pikiran, mulai dari ekonomi, politik, hak asasi manusia, termasuk masalah global,” kata Fadli, usai menerima delegasi parlemen Uni Eropa, di ruang delegasi, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Politisi Partai Gerinda ini menyampaikan, pertemuan ini sangat bermanfaat dan menjadi bagian dalam membangun strategi partnership Indonesia dengan Uni Eropa, dan kerja sama ASEAN dengan parlemen Uni Eropa.
“Saya kira pertemuan ini sangat bermanfaat dan bagian dari upaya kita untuk membangun strategi partnernship dengan Uni Eropa. Mereka juga ingin kerja sama Indonesia dengan parlemen Uni Eropa meningkat, begitu juga ASEAN dengan parlemen Uni Eropa,” imbuhnya.
Ia menambahkan, terkait masalah palm oil yang merugikan Indonesia, Uni Eropa sudah menerima keluhan dan akan memproses lebih lanjut terkait resolusi Uni Eropa terhadap palm oil .
“Masalah palm oil sudah kita sampaikan dan mereka mempunyai pandangan sendiri. Mereka minta Indonesia untuk bersabar, karena mereka akan membawa isu ini lebih lanjut lagi dalam diskusi,” ujar Fadli.
Resolusi sawit parlemen Uni Eropa dibuat agar minyak sawit, yang produsen terbesarnya adalah Indonesia, tidak dimasukkan sebagai bahan baku program biodiesel Uni Eropa pada 2020.
Industri kelapa sawit dianggap sebagai pemicu utama deforestasi, padahal deforestasi bukan hanya disebabkan oleh pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
Luas lahan sawit Indonesia mencapai 11,67 juta ha. Dengan lahan dan industri pengelolaan sawit sebesar itu, maka Indonesia memasok hampir seluruh kebutuhan minyak sawit dunia.
Fadli didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Nurhayati Ali Assegaf (Fraksi Partai Demokrat) dan anggota Komisi I, Biem Triani Benjamin (Fraksi Partai Gerindra).