DPR Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia - Denmark

Denmark piawai dalam pengelolaan energi.
Suara.com - Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Kerajaan Denmark telah terbangun dengan sangat baik. Persahabatan yang telah terbangun selama ini menegaskan kehangatan dan keakraban hubungan baik antara kedua negara.
DPR menyatakan mendorong adanya peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Denmark. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, saat memimpin kunjungan kerja ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kopenhagen, Denmark, Jumat (11/5/2018).
Dalam kunjungan yang diikutia anggota dewan lintas komisi dan fraksi itu, delegasi diterima langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Denmark, Muhammad Ibnu Said, dan seluruh staf KBRI Kopenhagen, di Wisma KBRI Kopenhagen.
“Kami ingin memperdalam potensi kerja sama ekonomi antara pemerintah Indonesia dengan Denmark. Kami sebagai pimpinan DPR berusaha membantu dan memperlancar kerja sama antar pihak eksekutif kedua negara. Kami juga ingin melihat lebih jauh isu-isu terkait ekonomi global yang ada di Denmark,” kata Taufik, di sela-sela pertemuan.
Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan, ada hal yang menarik dalam hubungan kerja sama kedua negara. Menurutnya, Denmark ahli di bidang farmasi dan pertanian, sehingga ini menjadi salah satu hal yang penting dalam pemajuan teknologi di Indonesia.
Ia menilai, Denmark juga piawai dalam pengelolaan energi, khususnya renewable energy (energi terbarukan).
“Potensi-potensi pusat energi terbarukan, non fosil dan ramah lingkungan banyak dikembangkan di Denmark, misalnya pembangkit listrik sumber daya angin, termasuk industri radar. Ini beberapa hal yang ingin kami dapatkan dalam kunjungan ke Denmark ini,” imbuh Pimpinan DPR Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan itu.
Dari pertemuan ini juga terungkap potensi kerja sama bidang pariwisata antara kedua negara yang cukup tinggi. Menurut Muhammad Ibnu, banyak masyarakat Denmark yang tidak mengetahui dan mengenal Indonesia, namun setelah ada penjelasan dari Dubes dan seluruh jajaran KBRI, serta berbagai promosi mengenai kuliner dan pariwisata Indonesia, kini banyak masyarakat Denmark yang antusias ingin datang ke Indonesia.
“Hal ini bisa diadopsi oleh Kementerian Pariwisata. Promosi tidak harus mahal, tetapi cukup dengan pengenalan kuliner, wisata alam, dan budaya yang dilakukan oleh diplomat kita di seluruh dunia. Ini menjadi hal yang strategis, manakala dari penjelasan dari Dubes Denmark ini biayanya tidak terlalu mahal. Ini menjadi catatan kami, dalam kaitan promosi wisata. Kami akan mendorong peran aktif Dubes kita untuk membantu pemerintah. Kami juga mendorong Kemenpar untuk bersinergi dengan KBRI di seluruh dunia yang menjadi perwakilan Indonesia, untuk mempromosikan pariwisata Indonesia,” komitmen Taufik.
Di sisi lain, Taufik berharap, KBRI Kopenhagen dapat terus menunjukkan kinerja yang baik, profesional, dan optimal sehingga DPR dapat mendorong Kementerian Luar Negeri untuk meningkatkan alokasi anggaran untuk kantor-kantor perwakilan RI di luar negeri.