DPR Kecam Keras Tindakan Kekerasan Israel pada Warga Palestina

Fabiola Febrinastri
DPR Kecam Keras Tindakan Kekerasan Israel pada Warga Palestina
Massa dari PKS se-Jabodetabek menggelar aksi bela Palestina di depan Kedubes Amerika Serikat, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (10/12/2017) [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Anak-anak jadi korban tewas.

Suara.com - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI, Rofi Munawar, mengecam keras tindakan Israel yang telah membunuh lebih dari 55 warga Palestina di perbatasan Israel. Ironisnya, ini terjadi bersamaan dengan prosesi pembukaan kedubes Amerika Serikat (AS) di Yerusalem.

"Israel menembaki warga Palestina dengan brutal dan membabibuta ke segala arah. Bukti bahwa negara tersebut telah sengaja melakukan tindakan 'genosida' dan pembunuhan terencana," katanya, di hadapan media, Jakarta, Selasa (15/5/2018) .

AS harus bertanggung jawab atas seluruh peristiwa ini.  AS dinilai telah berkontribusi dalam sejarah paling kelam proses perdamaian di Timur Tengah.

Dikutip dari The Guardian, setidaknya 55 warga Palestina tewas dan 2.400 lainnya terluka oleh pasukan Israel sejak perang Gaza 2014.

"Warga Palestina telah melakukan protes selama hampir enam minggu sebagai bagian dari protes 'hari nakba', tetapi peristiwa kemarin jumlah korban jiwa melonjak tajam bertepatan dengan hari ketika AS membuka kedutaannya di Yerusalem. Sungguh sangat tragis dan ironis. PBB tidak bisa hanya berdiam diri dan Harus segera bertindak !" geram Rofi.

Legislator asal Jawa Timur ini menjelaskan, mayoritas dari mereka yang tewas adalah demonstran tak bersenjata. Bahkan otoritas Palestina menuduh Israel melakukan 'pembantaian yang mengerikan' dan menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan pembunuhan.

"Pemerintah Indonesia harus menyampaikan protes atas peristiwa tersebut dan mengambil peran aktif dalam mendorong tindakan tegas terhadap Israel yang telah melakukan pembantaian secara sistematis dan massif, " ujar Rofi.

Lebih dari 1.200 warga Palestina ditembak dan terluka selama protes Senin lalu. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban diantaranya enam anak di bawah usia 18 tahun.

Anak termuda tampaknya adalah seorang laki-laki berusia 14 tahun, bernama Ezzaldeen al-sammak.

Sekitar 100 warga Palestina kini telah tewas di Gaza, sejak para pengunjuk rasa memulai serangkaian pawai enam pekan lalu menuntut 'Hak untuk Kembali',  hak bagi warga Palestina untuk kembali ke rumah nenek moyang mereka, Israel.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI