Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB, Indonesia Bisa Maksimalkan Peran

Fabiola Febrinastri
Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB, Indonesia Bisa Maksimalkan Peran
Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan. (Sumber: Istimewa)

Indonesia dapat memaksimalkan perannya.

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan, mengatakan, dengan terpilihnya Indonesia menjadi anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), salah satu peran yang bisa ditunjukkan Indonesia adalah memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Dukungan pada kemerdekaan Palestina yang selama ini diperjuangkan di berbagai forum pun dapat diberikan secara maksimal.

"Dengan terpilihnya Indonesia sebagai DK PBB, Indonesia dapat memaksimalkan perannya, yaitu memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan perdamaian dunia pada umumnya. Selama ini kita selalu menggaungkan kemerdekaan Palestina di berbagai forum. DPR pun melalui sidang antar parlemen juga memastikan Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina," kata Taufik, ketika dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu (9/6/2018).

Taufik menambahkan, Indonesia juga dapat memaksimalkan perannya dalam berbagai isu konflik dunia. Salah satunya penanganan krisis Rohingya, Myanmar.

Isu terkait terorisme, intoleransi, maupun isu-isu lain yang berdampak pada perdamaian dan keamanan dunia.

Hal lain yang harus menjadi perhatian Indonesia adalah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, yang akan digelar hari ini di Singapura. Pertemuan kedua pemimpin negara ini berpengaruh pada keamanan dan perdamaian dunia.

"Peran Indonesia terhadap perdamaian dunia juga dapat semakin berpengaruh setelah terpilih sebagai anggota DK PBB. Hal ini juga sesuai dengan amanat UUD 1945 kita, yang mengamanatkan Indonesia berperan dalam menciptakan perdamaian dunia. Semoga selama 2 tahun mendatang, Indonesia semakin memberikan pengaruh pada perdamaian dunia," harap Waketum PAN itu.

Di sisi lain, Taufik mengatakan,  selama ini DPR selalu mendukung upaya Indonesia untuk menjadi anggota DK PBB dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Misalnya dalam Sidang Inter Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, Swis, Maret 2018.

Delegasi DPR RI meminta negara yang hadir dalam sidang itu untuk mendukung Indonesia menjadi anggota Tidak Tetap DK PBB.

"Selain itu, dalam kesempatan DPR menerima kunjungan delegasi parlemen negara lain, maupun saat DPR melakukan kunjungan ke parlemen negara sahabat, termasuk saat DPR menerima kunjungan Duta Besar negara sahabat. Kita selalu meminta negara-negara anggota PBB untuk mendukung Indonesia menjadi anggota Tidak Tetap DK PBB," imbuh pimpinan DPR bidang ekonomi dan keuangan itu.

Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap PBB setelah mengantongi 144 dari 190 keseluruhan suara. Indonesia juga telah memenuhi persyaratan minimal 2/3 dari anggota tetap PBB atau 127 suara.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI