Indonesia Harus Optimistis Hadapi Globalisasi Kebudayaan

Fabiola Febrinastri
Indonesia Harus Optimistis Hadapi Globalisasi Kebudayaan
Wakil Ketua Komisi X DPR, Sutan Adil Hendra. (Dok: DPR)

Bangsa ini perlu merawat keragaman masyarakat dan kebudayaan.

Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR, Sutan Adil Hendra, menegaskan, Indonesia harus optimistis menghadapi globalisasi kebudayaan. Indonesia telah memiliki modal dalam melakukan penguatan strategi kebudayaan, yakni Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan UU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan.

“Untuk menghadapi globalisasi, Indonesia sebenarnya telah memiliki landasan regulasi yang kuat untuk memajukan kebudayaan, karena DPR telah mengesahkan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dan UU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan,” kata Sutan, di sela rapat kerja dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, dengan UU Pemajuan Kebudayaan itu, agenda kebudayaan memiliki dukungan yang pasti dari segi anggaran dan program. UU Sistem Perbukuan menjadi pilar yang menguatkan kemajuan kebudayaan dan pendidikan suatu negara. 

“Dengan adanya UU Kebudayaan dan Sistem Perbukuan, Indonesia tidak perlu terlalu khawatir kehilangan daya saing dalan menghadapi globalisasi. Dua UU tersebut merupakan pondasi utama dalam menempatkan kebudayaan sebagai benteng menghadapi segala tantangan bangsa yang ada,” nilai Sutan.

Ia juga mengungkapkan persoalan sosial budaya Indonesia saat ini, adalah rendahnya Indeks Ketahanan Nasional. Rendahnya nilai sosial budaya di Indonesia  menyebabkan kurangnya kepatuhan terhadap pranata sosial dan hukum.

Hal itu juga tercermin dari kurangnya keteladanan dari pemimpin, penegakan hukum yang belum maksimal dan generasi muda kurang tertarik sejarah dan ideologi.

Terkait persoalan tersebut, Sutan menilai perlu dimunculkannya wacana pembangunan nasionalisme baru, pemantapan wawasan kebangsaan, serta penguatan pelayanan sosial. Wacana lain yang perlu didorong untuk semakin kuat dan tumbuh, kata dia, adalah merawat keragaman masyarakat dan kebudayaan, serta penguatan kualitas dan kompetensi pemuda.

“Semua ini diperlukan agar menjadi pengendali dalam membangun kemandirian bangsa, dan sebagai antisipasi terhadap pengaruh globalisasi,” pungkas politisi dapil Jambi itu.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI