HNW Mengenang Sosok Pahlawan Kasman Singodimedjo

Pebriansyah Ariefana | Erick Tanjung
HNW Mengenang Sosok Pahlawan Kasman Singodimedjo
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid. (Suara.com.Erick Tanjung)

KNIP merupakan cikal bakal DPR-MPR.

Suara.com - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid mengapresiasi penganugerahan gelar pahlawan kepada Kasman Singodimedjo oleh negara. Kasman adalah Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada 29 Agustus 1945, parlemen pertama Republik Indonesia.

“Bagi kami keluarga MPR-DPR ini adalah sesuatu yang harus diapresiasi tersendiri, karena Pemerintah mengakui seseorang yang menjadi Ketua KNIP cikal bakal dari DPR MPR menjadi pahlawan nasional,” kata Hidayat dalam diskusi Memaknai Perjuangan Pahlawan Nasional di Media Center DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Dia menjelaskan, KNIP merupakan cikal bakal DPR-MPR. Makanya ada foto Kasman dipajang di samping Soekarno dalam deretan para Ketua MPR RI di gedung parlemen.

“Makanya kami memasang tentang Ketua-Ketua MPR yang pernah ada di Indonesia, salah satu yang terdepan setelah Bung Karno adalah Kasman Singodimedjo,” ujar dia.

Baca Juga: Sri Mulyani : Jangan Khianati Perjuangan Pahlawan Kita

Hidayat menuturkan, Kasman dan para palawan telah mengajarkan bangsa ini bagaimana menjadikan perbedaan dan keberagaman untuk persatuan. Dengan berbagai perbedaan latar belakang suku, agama dan adat istiadat, para pahlawan menjadikan sebagai kekuatan untuk melawan penjajahan di bumi pertiwi.

“Keunggulan yang mereka miliki yang berlatar belakang profesi, organisasi apa saja tidak membuat mereka menjadi malas dan menjadi menyerah atas tekanan Belanda maupun Jepang. Serta tidak membuat mereka patah hati dan kemudian mencari titik konflik bukan titik temu,” tutur dia.

Para pejuang kemerdekaan, lanjut dia, melewati berbagai rintangan untuk mendirikan NKRI. Sementara itu, serangan 10 November yang kini menjadi hari Pahlawan juga sangat besar peran ulama.

“Terkait Surabaya yang diancam dengan serangan militer ketika itu Indonesia tidak memungkinkan melawan dengan kekuatan militer, maka meminta ulama untuk membela tanah air,” kata dia.

Salah satunya yang berperan penting adalah KH Hasyim Ashari, pendiri Nahdatul Ulama. Kala itu, Kyai Hasyim tak ragu menggelar pertemuan para ulama se-Jawa Timur dan Madura yang isinya salah satunya seruam membela kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasi tanggal 17 Agustus 1945.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI