Bambang Soesatyo Pastikan Stabilitas Politik dan Keamanan Terjaga

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Bambang Soesatyo Pastikan Stabilitas Politik dan Keamanan Terjaga
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. (Suara.com/Ria Rizki)

Pilpres dan Pileg 2019 bukan persoalan hidup mati, jangan dipersepsikan sebagai perang.

Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo memastikan stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan serta perhitungan suara untuk pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2019, pada 17 April mendatang.

Tidak akan ada perang total, perang badar atau perang apa pun, apalagi situasi chaos, karena mayoritas elemen warga bangsa tidak ingin negara terperangkap dalam suasana tidak kondusif hanya karena pemilihan umum (Pemilu).

Sebaliknya, Bamsoet justru mendorong generasi milenial untuk terus mengekspresikan kegembiraan menyongsong pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. Setiap komunitas didorong untuk menyuarakan aspirasi atau dukungan kepada kedua paslon capres-cawapres, dengan cara yang menyenangkan dan memikat, sehingga suasana pesta demokrasi boleh dirasakan oleh semua orang. 

Bamsoet mengapresiasi inisiatif berbagai elemen masyarakat yang telah menyuarakan aspirasi atau dukungan, dengan kegiatan penuh ceria dan tertib. Ekspresi kegembiaraan pesta demokrasi hendaknya dilanjutkan sampai persiapan Pemilu memasuki masa tenang.    

Baca Juga: Ketua DPR : Pengusaha Jangan Tergantung pada Proyek APBN

Di tengah kegembiraan itu, Bamsoet juga mengimbau dan mengingatkan semua elemen masyarakat agar tidak menghiraukan pernyataan maupun manuver kelompok-kelompok  tertentu yang ingin membangun persepsi kegentingan atau ketegangan menjelang Pilpres-Pileg 2019. Pilpres dan Pileg 2019 bukan persoalan hidup mati, sehingga tidak selayaknya dipersepsikan sebagai perang.   

Bamsoet menyatakan prihatin, karena upaya menciptakan ketegangan jelang Pemilu terus dilakukan pihak-pihak tertentu, termasuk gerakan pembusukan terhadap KPU. 

Motif manuver-manuver seperti ini sudah bisa dibaca arahnya. Pemilunya sendiri belum dimulai, tetapi ada upaya membangun kecurigaan terhadap independensi KPU. Kecurigaan itulah yang akan dijadikan alasan untuk membuat gaduh.

Bagi kelompok masyarakat yang awam politik, penggunaan kata perang (perang total ataupun perang badar) yang dikaitkan dengan Pilpres, tentu saja bisa menimbulkan rasa takut. Takut akan terjadinya bentrok antar-kelompok masyarakat, atau takut akan terjadinya chaos.

Itu sebabnya, komunitas pengusaha sering bertanya tentang prospek stabilitas keamanan sebelum dan sesudah pemungutan serta penghitungan suara Pemilu.

Baca Juga: Ketua DPR: Keragaman Budaya Indonesia Jadi Potensi Ekonomi

Namun bersama TNI dan Polri, pemerintah dan DPR memastikan, stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara Pilpres dan Pileg pada 17 April 2019. Indonesia sangat kondusif, sehingga masyarakat tidak perlu menanggapi pernyataan atau asumsi tentang ketegangan situasi menuju pelaksanaan Pemilu 2019.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI