Ketua DPR : Dua Capres Jadi Korban Fitnah, Akhiri Kampanye Hitam

Fabiola Febrinastri
Ketua DPR : Dua Capres Jadi Korban Fitnah, Akhiri Kampanye Hitam
Wakil Ketua Bidang Pratama DPP Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet. (Suara.com/Ria Rizki)

Kampanye hitam terhadap dua kandidat presiden ini harus dihentikan.

Suara.com - Ketua DPR, Bambang Soesatyo menyatakan, dua calon presiden (capres), Joko Widodo dan Prabowo Subianto, kecewa dan terluka akibat fitnah dan ujaran kebencian yang selama ini dialamatkan kepada mereka. Ungkapan atau refleksi kekecewaan dua capres itu hendaknya mendorong semua pihak mengakhiri kampanye hitam.

Menurut Bamsoet, demikian ia kerap disapa, kekecewaan ini terungkap dalam debat capres sesi IV di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/19).

"Prabowo mengaku tidak nyaman, karena dituduh pro-khilafah, sedangkan Jokowi mengaku selama ini memendam perasaan karena dia dituduh PKI," ujarnya.

Bamsoet menyebut, fakta debat capres sesi IV itu hendaknya menyadarkan semua elemen masyarakat bahwa dua sosok capres Indonesia yang terpilih untuk berkompetisi dalam pemilihan presiden (Pilpres) pada 17 April 2019 mendatang tersebut sudah menjadi korban kampanye hitam bermuatan fitnah dan ujaran kebencian.

Baca Juga: Para Istri Anggota DPR Terima Kunjungan IKKD Kampar

"Padahal untuk menyandang status capres, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto, sudah melalui berbagai tahapan proses seleksi. Semburan fitnah yang bertujuan mencoreng citra atau kredibilitas kedua sosok capres itu sama sekali tidak masuk akal," tambahnya.

Bahkan menurut Bamsoet, fitnah terhadap kedua capres tersebut berpotensi merusak akal sehat. Masyarakat dicekoki pemahaman bahwa institusi negara penyelenggara Pemilu bisa meloloskan pribadi bermasalah untuk mengisi jabatan presiden.

Karena itu, kampanye hitam terhadap dua kandidat presiden ini harus dihentikan. Fitnah dan ujaran kebencian yang ditujukan kepada keduanya, sama artinya dengan merendahkan martabat bangsa Indonesia.

"Harap diingat bahwa kedua sosok ini tampil sebagai capres berdasarkan aspirasi masyarakat Indonesia," ujar Bamsoet.

Baca Juga: DPR Minta Penyelenggara Pemilu Saling Terintegrasi


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI